Seleksi Pemilihan Jaka Rara Kota Cirebon Dimulai, Ini Tujuannya

Cirebon,- Paguyuban Jaka Rara Kota Cirebon bekerja sama dengan Dinas Pemuda Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporbudpar) Kota Cirebon menyelenggarakan seleksi tahap pertama pemilihan Jaka Rara untuk periode tahun 2019.

Kegiatan seleksi tahap pertama yang diselenggarakan di Kantor Disporbudpar Kota Cirebon diikuti 60 peserta, yang terdiri dari unsur mahasiswa, ada juga seorang profesional seperti wirausaha dan pegawai di sejumlah institusi swasta serta negeri.

Achmad Multazam, selaku Ketua Paguyuban Jaka Rara Kota Cirebon mengatakan kegiatan seleski tahap pertama pemilihan Jaka Rara Kota Cirebon dalam rangka pencarian duta-duta terbaik untuk Kota Cirebon dalam bidang pariwisata dan budaya.

1. Mencari Icon Pariwisata dan Budaya

Achmad menjelaskan, tujuan diselenggarakannya pemilihan Jaka Rara Kota Cirebon yaitu ingin mendapatkan icon pariwisata dan budaya untuk Kota Cirebon.

“Tapi, ada satu hal yang kita utamakan dan tegaskan di tahun 2019 ini, kami ingin mencari kader-kader terbaik untuk menjadi komunikator pariwisata dan budaya antara pemerintah dan masyarakat,” ujarnya kepada About Cirebon, Sabtu (2/3/2019).

Tentunya, lanjut Achmad, duta-duta pariwisata dan budaya yang terpilih nanti akan diberdayakan sebagai agen promosi pariwisata dari unsur generasi muda.

BACA YUK:  Polresta Cirebon Akan Dirikan Tugu Udang dari Knalpot Brong

2. Tahap Seleksi

Untuk tahap awal, peserta yang sudah terdafar akan dilakukan seleksi berkas terlebih dahulu seperti daftar ulang, kemudian mengukur tinggi badan dan berat badan untuk dipastikan datanya dengan apa yang sudah peserta tulis di formulir pendaftaran.

Setelah seleksi berkas, Achmad mengatakan, peserta akan diberikan pengarahan dari panitia dan akan dilakukan interview.

“Nanti ada enam pos interview yang terdiri dari bahasa Inggris dan public speaking, bahasa daerah seperti bahasa Sunda dan bahasa Cirebon, wawasan umum, serta etika dan kepribadian,” beber Achmad.

“Tentunya, kita juga melihat peserta ini dari background atau latar belakang prestasi, mulai dari masa SMA, kuliah, sampai mereka mengikuti tahap seleksi,” imbuh Achmad.

3. Menjadi 11 Pasang Jaka Rara

Dari 60 peserta yang mengikuti seleksi tahap awal, kata Achmad, akan disaring kembali menjadi 11 pasangan, yang terdiri dari 11 Jaka dan 11 Rara. Hal tersebut berbeda dari tahun sebelumnya yang hanya 10 pasang.

“Jadi, di wilayah pantura sendiri Kota Cirebon bisa dibilang paling bisa andalkan untuk dutanya, yaitu Jaka Rara,” tambah Achmad.

BACA YUK:  Harga Makanan Sumbang Inflasi Terbesar di Jabar

Menurut Achmad, Paguyuban Jaka Rara Kota Cirebon mengindahkan himbauan dari Gubernur Jawa Barat, bahwa Kota Cirebon akan menjadi Jogjanya Jawa Barat yang akan banyak destinasi yang dibangun, dan tentunya membutuhkan generasi muda yang lebih banyak lagi.

“Dari tahun 90-an, Paguyuban Jaka Rara hanya memilih 10 pasangan saja, tapi tahun ini kami ingin tambah. Karena kan, bisa diketahui juga kalau tahun ini tahun yang penting untuk pariwisata,” jelasnya.

“Sehingga Kota Cirebon ingin sekali berbuat lebih, makanya dari Paguyuban yang bisa kasih adalah kita tambah satu pasang,” imbuh Achmad.

4. Akan Dikirim ke Ajang Mojang Jajaka

Menurut Achmad, dari 11 pasang Jaka Rara terpilih, yang terpenting akan menjadi duta pariwisata dan budaya. Tapi, pihaknya juga akan mengarahkan untuk mempromosikan pengabdiannya masyarakat di bidang sosial, lingkungan dan di bidang kewirausahaan.

“Karena tahun ini, juara I akan dikirim ke ajang Mojang Jajaka Jawa Barat, dan tema besarnya adalah entrepreneur,” ungkapnya.

Sehingga pelaksanaan Jaka Rara tahun ini, kata Achmad, kita cari yang memang sudah mulai berwirausaha dan memahami arti dari kewirausahaan itu seperti apa.

BACA YUK:  Masyarakat Antusias Sambut Pembukaan Toko Pertama Uniqlo di Kota Cirebon

5. Menggali Potensi Kelurahan

Hasbi Salam, selaku Wakil Ketua Paguyuban Jaka Rara Kota Cirebon menambahkan peserta yang terpilih nanti akan dikirim ke 22 kelurahan yang ada di Kota Cirebon.

“Nanti, mereka akan mengabdi dan menggali potensi yang ada di masyarakat. Setelah itu, akan dilaporkan pada saat karantina, sebagai bahan untuk persentasi,” ujarnya.

“Dari persentasi tersebut nantinya akan diambil penilaian dan menggali potensi yang ada di kelurahan,” imbuh Hasbi.

Kemudian, tambah Achmad, akan ada sesi penting yang beda dari tahun sebelumnya yaiti sesi pengabdian kepada masyarakat.

“Jadi, Jaka Rara mengabdi untuk Kelurahan. Ini juga penting, karena kita mengikuti himbauan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, bahwa pembangunan desa digital sedang digalakkan,” terangnya.

“Karena semua milenial, mereka memiliki media sosial, kami ingin membangun generasi muda untuk balik lagi ke kelurahan, mengajarkan keahlian kepada masyarakat dan membantu mempromosikan potensi melalui media sosial,” tandas Achmad. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *