Olahraga untuk Penyandang Disabilitas (Para Sports) menjadi Sorotan di Indonesia dan Dunia

Solo,- Dunia menghargai nilai dari Para Sports (acara olah raga untuk atlet difabel), sehingga mengubah sudut pandang terhadap “disabilitas” dengan menunjukkan hal-hal luar biasa yang dapat mereka capai.

ASEAN Para Games ke-11 yang diselenggarakan Indonesia di Solo sukses besar. Tiket untuk upacara pembukaan di Stadion Manahan terjual habis dalam waktu kurang dari 30 menit. 15.000 orang menyaksikan Upacara Pembukaan secara langsung, dan lebih banyak lagi penonton di rumah. 1267 atlet akan berkompetisi di seluruh acara, di mana 321 atlet bermain untuk Indonesia. Indonesia saat ini berada di puncak klasemen perolehan medali.

Pada saat yang sama, di Birmingham, Inggris – Commonwealth Games sedang berlangsung. Dari keseluruhan program, 6.500 atlet dari 72 tim berpartisipasi, di hadapan sekitar 1,5 miliar pemirsa secara global.

Para sports merupakan fokus utama dari program ini, 8 dari 19 cabang olahraga memiliki acara spesifik Para Sports tersendiri, dan kedua, acara ini sepenuhnya terintegrasi ke dalam program yang sama di bawah satu tabel medali. Ini menunjukkan bahwa Birmingham 2022 memiliki para sports terbesar di Commonwealth Games. Satu program dan satu meja medali, menandakan tidak adanya perbedaan atas daya tarik dan prestasi atletik antara atlet tanpa disabilitas dengan atlet difabel. Semua berada di panggung yang sama karena semua dianggap dapat memberikan prestasi keterampilan, kekuatan, dan daya tahan yang luar biasa.

Berdasarkan hal ini, baik Indonesia dan Inggris akan menantikan Paralimpiade berikutnya, yang diselenggarakan oleh Paris pada 28 Agustus-8 September 2024.

BACA YUK:  Ini Jadwal Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara Pemilu 2024

Kemitraan

ASEAN Games dan Commonwealth Games juga menunjukkan nilai kemitraan yang berkelanjutan – baik dari skala regional maupun dari sisi hostoris. ASEAN Games menegaskan hubungan sosial dan hubungan antara negara-negara anggota, dan memperkuat identitas bersama di kawasan ASEAN. ASEAN Games juga mencakup Timor-Leste, negara yang telah mengungkapkan keinginannya untuk bergabung dengan ASEAN.

Commonwealth adalah salah satu asosiasi internasional yang paling multikultural, multinasional dan multiras dalam sejarah. Commonwealth merupakan jaringan global yang dinamis, dengan komitmen bersama terhadap demokrasi, perdamaian, dan kemakmuran. Anggotanya memiliki populasi gabungan sebanyak 2,4 miliar, hampir sepertiga dari populasi Bumi. Di mana 1,4 miliar dari penduduknya berusia di bawah 30 tahun, 1,21 miliar tinggal di India, dan 95% tinggal di Asia dan Afrika jika digabungkan.

Keanggotaan bertambah dan tidak terbatas pada negara-negara yang memiliki hubungan konstitusional bersejarah dengan Inggris atau negara Commonwealth lainnya – misalnya, Gabon dan Togo bergabung dengan Commonwealth pada Juni tahun ini, dan negara seperti Rwanda dan Mozambik, merupakan anggota tanpa hubungan historis tertentu.

Seperti halnya ASEAN Games, Commonwealth Games turut menjaga semangat persahabatan yang terjalin antar bangsa. Perlombaan ini menawarkan kesempatan untuk berkumpul dan menunjukkan nilai-nilai bersama yang diabadikan dalam Piagam Persemakmuran: perdamaian dan kemakmuran, prinsip-prinsip demokrasi bersama; menghormati semua negara dan rakyat; pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia; dan dukungan untuk partisipasi penuh sosial, ekonomi, dan politik dari semua.

Persahabatan antar negara-negara Commonwealth juga terlihat dengan adanya kemajuan pada Queen’s Baton Relay, yang telah melakukan perjalanan melintasi Commonwealth sejak Yang Mulia Ratu memulainya dari Istana Buckingham pada Oktober 2021. Commonwealth games juga penuh dengan acara festival budaya, program bisnis dan pariwisata.

BACA YUK:  Libur Natal, Okupansi Hotel di Kota Cirebon Capai 90 Persen

Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste, Owen Jenkins, mengatakan “Olahraga adalah pemersatu yang hebat. Indonesia dan Inggris baru saja menikmati Para sport, sebuah hiburan dan inspirasi yang luar biasa. Acara ini mengingatkan kita bahwa kita mampu mencapai apapun melalui dedikasi dan kerja keras. Masing-masing acara yang kami selenggarakan telah mencapai kesuksesan besar sejauh ini. Para games ASEAN ke-11 dapat menjadi kebanggaan Indonesia. Inggris juga bisa menjadikan Commonwealth Games di Birmingham sebuah kebanggaan. Kedua negara akan menantikan kesuksesan di Paralimpiade berikutnya.

Commonwealth Games menjadi sorotan di Birmingham, Inggris. Birmingham membuktikan mengapa Inggris adalah mitra yang hebat bagi Indonesia. Birmingham merupakan kota yang memiliki keberagaman: rumah bagi lebih dari 190 negara yang berbicara lebih dari 200 bahasa. Birmingham masih muda: sepertiga dari populasi wilayah West Midlands di mana Birmingham merupakan bagian dari wilayah tersebut, berusia di bawah 25 tahun. Malala, seorang Pemenang Hadiah Nobel dan pejuang yang tak kenal takut untuk memperjuangkan hak Anak Perempuan atas pendidikan, hanyalah salah satu contoh penduduk Birmingham yang masih belia, di mana Malala memilih untuk menjadikan Birmingham sebagai rumahnya setelah ia melarikan diri dari Taliban.”

Mengutip dari pidato sambutan inspiratif yang diberikan pada upacara pembukaan Birmingham Commonwealth Games oleh pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Malala Yousafzai, yang sekarang menyebut kota Birmingham sebagai rumahnya:

BACA YUK:  Masa Tenang Pemilu 2024, Panwascam Lemahwungkuk Kota Cirebon Turunkan 2.066 APK

“Birmingham – ketika saya pertama kali datang ke kota itu, saya belum pernah mendengar Birmingham sebelumnya. Tetapi saya mulai memahaminya: dari para dokter dan perawat di Rumah Sakit Queen Elizabeth; dari guru-guru yang menginspirasi saya di sekolah, membantu ibu saya belajar bahasa Inggris dan yang mengajari adik-adik saya mengemudi; melalui Perpustakaan Birmingham yang indah; melalui pertemanan yang saya bangun – dari sahabat saya Ellen, seorang warga Birmingham sepanjang masa, hingga keluarga yang datang ke sini, dari Zimbabwe, Hong Kong, Pakistan, dan yang lainnya.

Malam ini, tim dari 72 negara dan wilayah bergabung dengan warga Birmingham untuk merayakan persahabatan antar negara. Para atlet muda yang akan bertanding selama dua minggu ke depan mewakili jutaan anak perempuan dan laki-laki di seluruh wilayah Commonwealth, yang menjadi harapan kita bersama untuk masa depan. Masa depan di mana setiap anak dapat bersekolah, di mana perempuan dapat berpartisipasi secara penuh dalam masyarakat, di mana keluarga dapat hidup dengan damai dan bermartabat.

Selama dua minggu ke depan ketika kita menonton atlet yang luar biasa dari Commonwealth games, ingatlah bahwa setiap anak berhak mendapatkan kesempatan untuk mencapai potensinya secara maksimal dan mengejar impian terliarnya. Dan sekarang, ini merupakan kehormatan bagi saya untuk mengucapkan selamat datang di Birmingham.” (*)

 

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *