Mahir Racik Kopi, Baraja Coffee Cirebon Rekrut Barista Tuli

Cirebon,- Baraja Coffee yang berlokasi di Jalan Siliwangi, Kedrunan No. 11 Kota Cirebon ini merupakan kedai kopi yang inspiratif. Pasalnya, salah satu Barista yang bekerja di kedai kopi ini merupakan penyandang disabilitas.

Dengan keterbatasannya yang tidak bisa mendengar dan berbicara, Barista Tuli tersebut bernama Rio Ferdinan (20) warga Desa Grogol, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon. Rio sudah bekerja sejak dua bulan yang lalu di Baraja Coffee Siliwangi.

Saat ini, Rio sudah mahir menyeduh kopi, seperti manual brew hingga espresso. Bahkan, Rio juga sudah handal membuat latte art.

Pemilik Baraja Coffee, Fauzi Heiqmeuh mengatakan hadirnya Rio sebagai Barista di Baraja Coffee ini berawal dari kolaborasi antara Baraja dan SLB Pancaran Kasih Kota Cirebon. Baraja menghadirkan program kelas barista untuk 8 siswa terpilih dari SLB Pancaran Kasih.

“Awalnya kita berkolaborasi dengan SLB Pancaran Kasih. Kemudian terpilih 8 siswa untuk mengikuti kelas barista di Baraja Coffee,” ujar pria yang akrab disapa Oji kepada About Cirebon, Senin (14/11/2023).

BACA YUK:  Bupati Imron Tinjau Langsung Kondisi Warga Miskin di Desa Panembahan

“Sebagian dari siswa yang ikut kelas barista ini, kita sarankan untuk bekerja part time. Kemudian terpilih 3 siswa yang sudah berusia di atas 18 tahun. Karena ada dua siswa yang masih sekolah, hanya satu yang sudah lulus sekolah dan bekerja part time di Baraja Coffee,” tambahnya.

Rio, kata Oji, sudah bekerja part time di Baraja Coffee selama dua bulan atau sejak Hari Tuli Internasional pada 23 September 2023 lalu. Bahkan, menurutnya, Rio sudah sangat mumpuni dalam bidang kebaristaan.

Selama dua bulan bekerja part time di Baraja Coffee, tambah Oji, Rio tidak hanya melayani pengunjung saja, namun juga sudah bisa menyeduh kopi seperti manual brew, espresso dan bisa membuat latte art.

“Rio juga merupakan Barista Tuli yang pertama bekerja di Baraja Coffee, bahkan ini bisa di bilang Barista Tuli pertama di Kota Cirebon dengan skill barista yang bukan hanya pemahaman saja, tapi full praktek. Jadi dia bisa menguasai kopi espresso maupun manual brew dan bisa latte art juga,” ungkapnya.

BACA YUK:  Beroperasinya BIJB Kertajati, Jadi Peluang Menambah Kunjungan Wisatawan

Untuk mendukung ramah disabilitas, Baraja Coffee juga selalu menginformasikan dan memperkenalkan Rio kepada pengunjung, bahwa Rio merupakan Barista Tuli pertama di Kota Cirebon.

“Alhamdulillah para pengunjung sangat antusias dengan adanya Rio ini. Kita juga langsung contohkan bahasa isyarat seperti terima kasih, bagaimana isyarat memesan kopi di Baraja,” jelasnya.

“Dalam perjalanan ini, kita juga sudah siapkan seperti klu card atau gambar contoh gerakan isyarat untuk memesan di Baraja Coffee. Nanti kita siapkan di bar,” sambungnya.

Oji juga awalnya mengaku kesulitan berkomunikasi. Tetapi lama-lama pihaknya juga ikut belajar dan kini karyawan Baraja Coffee sudah mulai memahami bahasa isyarat.

Sementara itu, Pengurus Yayasan Pancaran Kasih, Damon Nasution mengaku senang bisa berkolaborasi dengan Baraja Coffee dengan kelas baristanya. Siswa dari SLB Pancaran Kasih bisa belajar menjadi Barista.

BACA YUK:  Aksi Bergizi Kota Cirebon, Bagian Ikhtiar Pemerintah Turunkan Angka Stunting

“Dengan kolaborasi ini siswa bisa mendapatkan living skill. Sehingga setelah lulus sekolah, siswa SLB ini bisa mempunyai keahlian,” ujar Damon kepada About Cirebon.

Lebih dari itu, kata Damon, dengan memiliki keahlian, harapanya semua masyarakat dan pemerintah bisa lebih aware lagi kepada teman-teman difabel.

“Karena mereka (difabel) juga memiliki hak yang sama seperti masyarakat normal lainnya. Kami ingin lulusannya bisa diterima oleh masyarakat umum dan bisa kerja layaknya orang normal,” tegas Damon.

Untuk itu meningkatkan living skill siswa, menurut Damon, pihak yayasan Pancaran Kasih banyak membuat kerjasama dengan perusahaan. Ketika mereka lulus sekolah, memiliki keahlian dan diterima dengan masyarakat luas.

“Lulusan dari SLB Pancaran Kasih juga sudah banyak yang bekerja. Ada yang bekerja di restaurant cepat saji, pabrik sepatu, hingga mini market,” pungkasnya. (HSY)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *