Inilah Cerita Pekerja Harian yang Terdampak Covid-19

Cirebon,- Yayasan Cirebon Rerewang kembali melakukan pembagian kebutuhan pangan bagi pekerja harian yang terdampak adanya virus Corona atau Covid-19, Senin (6/4/2020).

Kali ini, Yayasan Cirebon Rerewang membagikan beras dan masker kain kepada pengemudi ojek online (ojol), tukang becak, hingga pedagang keliling yang berada di Jalan Sudarsono, Kota Cirebon.

Founder Yayasan Cirebon Rerewang, Agus Gineer mengatakan hari ini kita bagi-bagi pangan berupa beras untuk pekerja harian yang terdampak karena mewabahnya virus Corona.

“Kita bagikan kepada pekerja harian, tadi ada ojol, tukang becak, pedagang keliling dan mereka income-nya betul-betul menurun dan harus kita bantu,” ujarnya.

Baca yuk: Setelah Salurkan Bantuan Pangan, Cirebon Rerewang Donasikan APD Untuk RSD Gunung Jati

BACA YUK:  Hari Pers Nasional, TNI-Polri di Kota Cirebon Ajak Media Tetap Bersinergi

Lanjut Agus, setiap pekerja harian mendapat 5 kilogram beras dan masker kain. Karena mulai 5 April, anjuran pemerintah warga yang keluar harus memakai masker kain.

“Total kita sudah menyiapkan 400 paket . Namun bukan hanya bantuan pangan, tapi sudah memberikan APD (alat pelindung diri) untuk tenaga medis, dan pembuatan wastafel umum,” ungkapnya.

“Bantuan tersebut berasal dari donasi yang masuk ke yayasan Cirebon Rerewang,” imbuhnya.

Sementara, Rusmono yang bekerja sehari-hari mengayuh becak ini mengucapkan terima kasih atas bantuan beras yang diberikan oleh Yayasan Cirebon Rerewang.

“Alhamdulillah, penumpang lagi sepi karena virus corona, dapat bantuan beras. Bisa buat makan selama tiga hari. Karena di rumah saya tinggal bersama anak dan cucu,” ujarnya kepada About Cirebon.

BACA YUK:  Pemda Kota Cirebon Gelar Sharing Knowledge Manajemen Talenta dalam Implementasi Sistem Merit

Menurut Rusmono (60), sejak mewabahnya virus Corona, penghasilan sehari tidak sampai Rp. 50 ribu, bahkan sepi penumpang.

“Sudah muter-muter sampai kota Cirebon, belum ada tarikan. Kemarin saja dari jam 7 pagi sampai jam 11 malam hanya dapat Rp. 15 ribu,” katanya.

Sebelum adanya wabah virus Corona, kata Rusmono, sehari penghasilannya bisa sampai Rp. 50 ribu. Kalau sekarang cukup buat makan saja sudah Alhamdulillah.

“Padu bisa mangan bae wis syukur (asal bisa makan aja sudah bersyukur),” ungkapnya.

Selain tukang becak, penurunan penghasilan juga dirasakan oleh pengemudi ojek online, seperti yang dialami Tommy (29).

Menurut Tommy, sebelum adanya wabah virus Corona orderan sampai jam 12 siang sudah ada 10 orderan, tapi sekarang baru dua orderan.

BACA YUK:  Gelar Clinical Symposium, RS Siloam Group Kembangkan Tindakan Minimal Invasif

“Biasanya sebelum ada virus Corona sudah ada 10 orderan, gara-gara ada virus Corona dapetnya cuma dua, apalagi sampai nunggu berjam-jam baru dapet lagi,” ungkapnya.

Tidak hanya orderan penumpang, menurut Tommy, orderan makanan pun mengalami yang sama, tidak ada peningkatan.

“Keadaan seperti ini sudah dirasakan dari dua Minggu yang lalu atau sejak diberlakukannya Social Distancing,” katanya.

Dengan adanya pembagian beras ini, kata Tommy, sangat membantu bagi yang membutuhkan, apalagi dengan keadaan yang seperti ini.

“Dengan mendapat beras ini bisa sedikit meringankan dalam kebutuhan sehari-hari,” tandasnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *