Disbudpar Kota Cirebon Gelar Workshop Film Pendek Bagi Pelajar SMA
Cirebon,- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon menggelar workshop film pendek bagi pelajaran sekolah menengah atas (SMA) di Kota Cirebon. Kegiatan yang berlangsung di Komplek Gedung Rarasantang Kota Cirebon, Jumat (18/8/2023).
Acara yang dibuka oleh Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Eti Herawati, M.A.P itu diikuti oleh pelajar SMA di Kota Cirebon. Kegiatan ini juga dalam rangka mendorong kreativitas dan bakat sinematik di kalangan pelajar.
Para peserta akan diberikan kesempatan untuk belajar bagaimana tentang teknik pembuatan film pendek, pengambilan gambar, penyuntingan, dan diberikan pengetahuan bagaimana membuat narasi cerita yang menarik.
Pemateri dalam workshop tersebut diisi oleh Sholeh Ruslani, Maestro Sinematolografi Indonesia dan pernah meraih Piala Citra pengarah film terbaik.
Eti berharap para peserta yang mengikuti workshop ini bisa menyimak dengan baik materi-materi yang disampaikan. Eti juga mendorong mereka untuk mengeksplorasi kreativitas mereka lebih dalam.
“Master yang disampaikan nanti pasti sangat bermanfaat. Oleh sebab itu, saya ingin peserta sungguh-sungguh untuk mengikuti dan menyimak semua materi dengan baik,” ungkap Eti.
Materi yang disampaikan selama workshop ini, kata Eti, akan sangat mendalam, karena kegiatan ini dilaksanakan selama empat hari.
“Kepada peserta, manfaatkanlah dengan baik. Karena materi yang disampaikan tidak hanya pada hari ini. Tetapi empat hari, jadi pasti sangat mendalam,” paparnya.
Pada kesempatan berikutnya, pihaknya juga berharap agar peserta tidak hanya pelajar tingkat SMA, tetapi juga mengikutisertakan pelajar SMP. Minimalnya bagi pelajar kelas IX, karena saat ini mereka sudah mulai menggeluti dunia digital.
“Saat ini sudah banyak pelajar tingkat SMP dan SMA yang sudah pandai menulis. Sehingga dimungkinkan bisa diarahkan untuk menulis skenario film. Selain ada ketertarikan di dunia videografi, pelajar juga memiliki kemampuan menulis. Mungkin mereka bisa menulis yang hasilnya divisualisasikan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Disbudpar Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya mengatakan untuk membuat film tidak harus menggunakan alat atau kamera profesional. Karena bisa menggunakan handphone.
“Cerita yang diangkat pun tidak harus yang berat, tetapi yang paling ringan terlebih dahulu. Contohnya adalah kisah keseharian atau cerita kehidupan yang terdekat dengan keseharian kita,” ujarnya.
Semua orang, kata Agus, bisa melakukan atau membuat film. Namun, yang terpenting adalah kemauan.
“Workshop film ini semoga bisa dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan tentang perfilman bagi pelajar,” pungkasnya. (HSY)