Tradisi Siraman Panjang Keraton Kasepuhan, Warga Berebut Air Keberkahan

Cirebon,- Setiap tanggal 5 Maulud dalam kalender Islam, Keraton Kasepuhan Cirebon selama bertahun-tahun selalu melaksanakan tradisi siraman panjang. Siraman panjang ini merupakan prosesi pencucian piring peninggalan wali yang sudah berumur ratusan tahun.

Pada prosesi pencucian itu, terdapat piring tafsi atau piring besar yang berjumlah 7, piring pengiring yang jumlahnya 38, ada dua gentong atau guci, dan tempat mawar atau wewangian sebanyak 2. Piring-piring itu akan digunakan untuk membawa nasi rosul atau nasi Jimat pada tradisi panjang jimat.

BACA YUK:  Tahun 2024, 331 Rutilahu di Kota Cirebon Akan Segera Diperbaiki

Saat tradisi siraman panjang, banyak warga dari berbagai wilayah Cirebon dan sekitarnya datang untuk melihat prosesi tersebut. Uniknya, usai prosesi pencucian itu, air yang digunakan untuk mencuci piring-piring ini menjadi rebutan para warga.

Warga mempercayai air bekas cucian benda-benda peninggalan wali ini dipercaya membawa keberkahan dan keselamatan. Seperti yang dilakukan Nenci (59) warga Cidenok, Sumber Jaya, Kabupaten Majalengka sengaja datang untuk mendapatkan air bekas cucian itu.

Nenci mengaku berangkat dari rumahnya di Kabupaten Majalengka sejak pukul 5 pagi bersama-sama tetangganya menggunakan sepeda motor. Nenci juga harus berebut dengan warga lainnya untuk mendapatkan air itu.

BACA YUK:  Hadapi Arus Balik 2024, Jalur Alternatif di Wilayah Jabar Dapat Dimanfaatkan Pemudik

“Alhamdulillah dapet satu botol dan ini baru pertama kali saya datang ke acara ini. Mau cari barokahnya,” ujar Nenci kepada About Cirebon, Jumat (22/9/2023).

Sementara itu, Patih Sepuh Keraton Kasepuhan Cirebon, PR Goemelar Soeriadiningrat mengatakan setiap tradisi siraman panjang, banyak masyarakat yang selalu mengantri dan berebut air bekas cucian benda tersebut. Banyak masyarakat mempercayai air bekas cucian benda ini untuk mendapatkan keberkahan, khususnya dari Allah SWT.

“Tadi kenapa masyarakat mengambil airnya, karena masyarakat ingin mendapatkan keberkahan, khususnya dari Allah SWT melalui peninggalan leluhur. air itu sumber dari kehidupan di muka bumi ini,” katanya. (HSY)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *