Ratusan Mahasiswa STEI Al-Ishlah Cirebon Diwisuda, Cetak Lulusan Kompeten di Bidang Ilmu Ekonomi Syariah
Cirebon,- Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Cirebon kembali menggelar Sidang Senat Terbuka Wisuda Program Sarjana STEI Al-Ishlah Cirebon Tahun 2023. Sebanyak 120 wisudawan terbaik dilantik dalam acara yang digelar di Swiss-Belhotel Cirebon, Sabtu (11/11/2023).
Wisuda kali ini mengangkat tema “Empowering Ekonomi Islam dalam Konstelasi Ekonomi Global di Era Society 5.0 “.
Ketua STEI Al-Ishlah Cirebon, Prof. DR. H. Achmad Kholiq, M.A., mengatakan, wisuda merupakan kegiatan rutin akademik yang menjadi momentum untuk melatik para mahasiswa terbaik yang telah selesai menjalankan proses kuliah.
“Alhamdulillah, tahun ini STEI Al-Ishlah mewisuda 120 mahasiswa yang terdiri dari sejumlah program studi di antaranya, ekonomi syariah, perbankan syariah, dan manajemen bisnis syariah,” kata Achmad Kholiq.
Wisudawan/wisudawati STEI Al Ishlah Cirebon
Masih dikatakannya, melalui program wisuda ini diharapkan bisa memotivasi bagi para mahasiswa yang diwisuda, bahwa sesungguhnya proses wisuda itu bukan akhir dari perjalanan kuliah. Melainkan tahap awal menuju kehidupan yang lebih nyata di lapangan.
“Mudah-mudahan bekal ilmu yang didapatkan selama 4 tahun di kampus ini, bisa menjadi pedoman untuk merealisasikan di dunia lapangan yang lebih kongkrit,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, mahasiswa dibekali dengan berbagai macam keilmuan berkaitan dengan ekonomi syariah. Namun menurutnya, hal itu belum cukup dan harus dibekali dengan kekuatan skill, kekuatan kompetensi, dan lainnya.
Itulah sebabnya, di STEI Al-Ishlah mengajarkan tentang kewirausahaan enterpreneurship, kemampuan berbisnis, kemampuan berkolaborasi, dan seterusnya.
“Hal itu untuk melengkapi tidak hanya kecerdasan intelektual semata, tapi juga sangat dibutuhkan keahlian. Kesuksesan itu juga membutuhkan kemampuan anda memanage kecerdasan spiritual,” ungkapnya.
Melalui kurikulum yang dibangun di kampus merupakan kolaborasi antara kemampuan mencerdaskan akal, kemampuan skill, dan yang terpenting adalah kemampuan spiritual. Sehingga, mahasiswa bisa bertahan dan bersaing dalam peradaban masa depan.
Dalam kesempatan itu, Ia juga mengaku, STEI Al-Ishlah sedang mempersiapkan untuk bertransformasi menjadi universitas.
“Kita sedang mempersiapkan, kemarin dalam rapat senat dan rapat pimpinan, didukung oleh yayasan. Kita akan bertransformasi dari sekolah tinggi, minimal institut. Tapi obsesi kita universitas,” tuturnya.
Tujuan utama transformasi yakni, agar program studi tidak hanya ekonomi, tapi akan meluas ke pendidikan, teknik, informatika, dan lain-lain.
“Targetnya tahun depan sudah mulai diajukan,” tegasnya.
Sementara, Sekretaris Kopertais Wilayah II Jabar, Prof. DR. H. Wawan Hermawan, M.Ag., mengapresiasi kiprah STEI Al-Ishlah Cirebon telah mengabdi 18 tahun kepada masyarakat. Bahkan, Yayasan Al-Ishlah sendiri sudah berusia 50 tahun.
Wawan mengatakan, mahasiswa yang baru diwisuda akan menemukan banyak permasalahan yang harus hadapi. Pasalnya, beberapa waktu ke depan dunia pendidikan hari ini dihadapkan dengan sejumlah tantangan baru.
“Tantangan itu berupa dunia yang sedang berubah, kemudian juga nilai-nilai yang sedang berubah. Tuntutan kompetisi yang semakin spesifik dan juga berbagai literasi baru yang banyak dibutuhkan. Untuk itu terutama bagi pengelola lembaga pendidikan tinggi perlu mindset baru, terutama yang terbangun dari guru, dosen, tenaga kependidikan, dan berbagai stakeholder, dalam penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan,” katanya.
Ia juga mendukung transformasi STEI Al-Ishlah Cirebon ke depan. “Semoga transformasi STEI Al-Ishlah segera terwujud untuk meningkatkan kualitas akademik,” ucapnya. (AC002)
