Normalisasi Sungai Sijarak Kota Cirebon Kerahkan Excavator Amphibi

Cirebon,- Sungai Sijarak 1 dan 2 yang berada di Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon mulai dilakukan normalisasi, Jumat (22/9/2023). Normalisasi sungai tersebut dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) melalui bidang Sumber Daya Air (SDA) bekerja sama dengan Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung (BBWS-Cimancis).

Normalisasi sungai Sijarak tersebut menggunakan excavator amphibi milik BBWS Cimancis. Diprediksi proses normalisasi sungai tersebut akan selesai dalam waktu satu minggu ke depan.

Kepala Bidang SDA DPUTR Kota Cirebon, Teguh Wiyatno mengatakan mulai hari ini kami fokus melakukan normalisasi sungai dengan melakukan pengerukan sedimen Sungai Sijarak 1 dan 2. Sungai itu, lanjut Teguh, merupakan saluran sungai yang cukup vital di Kota Cirebon.

BACA YUK:  IKPM Gontor Cabang Cirebon Keluarkan Ijtihad Dukung Paslon Anies-Imin

“Normalisasi ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Agung Laksono beberapa pekan lalu. Ini juga merupakan keluhan dari masyarakat, karena terkendala dari sedimen yang cukup tinggi,” ujar Teguh saat ditemui About Cirebon di lokasi, Jumat (22/9/2023).

Sungai Sijarak ini, kata Teguh, merupakan sungai yang sangat vital yang berada di tengah Kota. Karena, saat musim hujan sungai ini merupakan jalur dari aliran drainase dari Jalan Dr. Cipto Mangunkusumo.

“Manakala terjadi hujan dengan debit yang cukup tinggi, pasti di Jalan Cipto mengalami genangan. Salah satu penyebab terhambatnya arus air yang mengenang di Jalan Cipto itu karena sedimentasi di Sungai Sijarak ini yang mengakibatkan tidak bisa menampung debit air,” ungkapnya.

BACA YUK:  Cirebon Dog Fun Day Dimeriahkan Aneka Lomba hingga Talkshow Kesejahteraan Hewan Peliharaan

Sungai Sijarak 1 dan 2, menurut Teguh, sudah bertahun-tahun belum tersentuh alat berat. Sehingga untuk normalisasi sungai Sijarak 1 dan 2 ini menggunakan excavator amfibi bekerjasama dengan Kementerian PUPR, SDA, dan juga BBWS Cimancis.

“Alhamdulillah BBWS Cimancis mengerahkan alat berat excavator amphibi. Karena sungai ini harus ditangani menggunakan alat berat excavator amfibi, kalo bukan amfibi memang sangat kesulitan,” terangnya.

“Untuk normalisasi sungai ini kita rencanakan sampai dengan optimal antara 1 minggu sampai 10 hari pengerjaan,” pungkasnya. (HSY)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *