Walking Tour Staatsspoorwegen Cirebon History, Kunjungi Stasiun Kejaksan dan Balai Kota

Cirebon,- Komunitas Cirebon History mengadakan Walking Tour yang bertajuk Staatsspoorwegen, Sabtu (16/07/2023). Walking tour ini menelusuri jejak sejarah mengenai dunia kereta api di kota Cirebon. Rute yang dilalui dalam walking tour kali ini yaitu Stasiun Kejaksan lalu menuju Gedung Balai Kota Cirebon melalui Jalan Siliwangi.

Menurut Founder Cirebon History, Lingga Pamungkas, Staatspoorwegen sendiri merupakan sebuah nama perusahaan kereta api yang dimiliki oleh pemerintah Hindia Belanda. Staatspoorwegen merupakan cikal bakal dari berdiri nya PT Kereta Api Indonesia.

“Perusahaan ini mulai beroperasi pada tanggal 6 April 1875 yang berpusat di Kota Bandung. Namun untuk di Cirebon sendiri Stasiun Cirebon baru beroperasi pada tahun 1912,” ujar Lingga.

BACA YUK:  Hendak Perang Sarung, 13 Pemuda di Cirebon Berhasil Diamankan Polisi

Ditambahkan Lingga, berawal dari sebuah stasiun bernama Station Cheribon SS yang sekarang berubah menjadi Stasiun Cirebon atau Stasiun Kejaksan. Stasiun ini memiliki 6 jalur dan juga 4 peron.

“Dengan ciri khas bangunan bergaya Belanda ini dirancang oleh Pieter Adriaan Jacobus Mojeen dengan gaya arsitektur Art Noueveau dan Art Deco. Dengan ditambahkan dua menara yang dahulu bertuliskan kaartjes (karcis) di sebelah kiri dan bagage (bagasi) di sebelah kanan yang sekarang keduanya diganti menjadi Cirebon,” ungkap Lingga.

Perjalanan berlanjut menuju Gedung Balaikota yang berada di Jalan Siliwangi. Jalan Siliwangi sendiri pada masa kolonial Belanda merupakan kampung Eropa.

BACA YUK:  Arus Balik Lebaran di Daop 3 Cirebon Mulai Alami Peningkatan

“Tak heran jika melewati sekitar Jalur Siliwangi banyak sekali bangunan heritage yang bergaya Eropa,” katanya

Ada beberapa jalan yang diambil dari nama Pahlawan Cirebon, yaitu Kapten Samadikun, Kapten Damsur, Raden Saleh, dan M. Toha.

Sesampainya di Balai Kota Cirebon yang merupakan kantor Walikota Cirebon. Balaikota Cirebon ini merupakan salah satu cagar budaya nasional.

“Gedung Balai Kota Cirebon dibangun pada tahun 1926 dengan bergaya Belanda dan berarsitektur Art Deco,” ujar Lingga.

Ada hal unik di dalam Gedung Balai Kota, yaitu terdapat sebuah semboyan Cirebon sebelum Gemah Ripah Loh Jinawi seperti saat ini. Ada sebuah prasasti berbentuk kaca patri diatas ruangan Balekota bertuliskan “Per Aspera Ad Astra” yang memiliki arti “Dari Jerih Payah Menuju Bintang”.

BACA YUK:  Lakukan Pengawasan, Bawaslu Kota Cirebon Pastikan Pendistribusian Logistik Pemilu Aman

“Ini merupakan semboyan Cirebon pada masa lampau yang diambil dari bahasa latin. Selain semboyan lama, di Balaikota ini juga terdapat sebuah bunker yang konon bunker ini bisa sampai ke arah Pelabuhan Cirebon. Di atas Gedung Balai kota terdapat sebuah sirine yang menjadi penanda untuk jam masuk dan pulangnya karyawan pada masa itu,” pungkasnya.

(San)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *