Promosikan Wisata Kabupaten Cirebon, Prokompim Hadirkan Film Siska The Movie

Cirebon,- Untuk mempromosikan wisata yang ada di Kabupaten Cirebon, Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Protokol Komunikasi Pimpinan (Prokompim) menghadirkan film yang berjudul Siska The Movie. Film itu akan tayang di studio XXI CSB Mall pada Rabu 23 Agustus 2023 mendatang.

Film Siska Siska The Movie diangkat dari kisah nyata sebuah lagu karya anak-anak muda asal Kabupaten Cirebon, Rumput Laut yang berjudul Siska. Film Siska juga diperankan oleh Bupati dan Wakil Bupati Cirebon.

Uniknya, pengambilan gambar dari Film Siska ini dilakukan di wilayah Kabupaten Cirebon. Bahkan pemeran dalam film itu juga semuanya berasal dari anak-anak muda Kabupaten Cirebon, termasuk Bupati Cirebon dan Wakil Bupati Cirebon.

Hafidz Iswahyudi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Cirebon mengatakan film ini sudah mulai dipromosikan dan akan ditayangkan di Studio XXI CSB Mall pada 23 Agustus 2023. Film ini, menurut Hafidz, menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Cirebon.

“Ini menjadi kebanggaan untuk kita semua. Karena film ini juga merupakan arahan dari Bupati Cirebon atas inovasi untuk memperkenalkan Kabupaten Cirebon secara luas dengan tayangan yang berbeda dalam sebuah karya film,” ujar Hafidz, Jumat (11/8/2023).

BACA YUK:  Dave Laksono Kembali Terpilih Anggota DPR-RI, Siap Lanjutkan dan Sempurnakan

Film Siska, kata Hafidz, dapat ditonton oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Karena, menurutnya film ini sarat akan pesan dan juga mempromosikan wisata.

“Film ini sangat menarik untuk ditonton, karena banyak pesan yang disampaikan dan juga mempromosikan wisata di Kabupaten Cirebon,” katanya.

Sementara itu, Faisal Amir, selaku Produser sekaligus Kabag Prokompim Kabupaten Cirebon menjelaskan film Siska The Movie ini merupakan karya pertama dari Pemkab Cirebon untuk mempromosikan wisata yang ada di Kabupaten Cirebon.

“Kami mencoba menjangkau yang lebih luas dengan melakukan publikasi Kabupaten Cirebon dengan membuat sebuah film. Film ini diangkat dari judul lagu Rumput Laut karya anak Kabupaten Cirebon,” ujarnya.

Awal mula dibuatnya film Siska ini, kata Faisal, berawal dari kegiatan Prokompim rutin untuk publikasi Bupati dan Wakil Bupati Cirebon. Namun, dengan film ini, pihaknya ingin mengenalkan Cirebon secara luas.

BACA YUK:  Reses Harry Saputra Gani Menerima Berbagai Macam Aspirasi

“Dalam film ini juga Bupati main sebagai seorang Kuwu dan Wakil Bupati Cirebon sebagai kepala sekolah. Film ini diangkat dari judul lagu Rumput Laut, karya anak Cirebon,” jelasnya.

“Tujuan film ini juga untuk mempublikasi Kabupaten Cirebon melalui Bupati dan Wakil Bupati Cirebon. Bahkan talentnya juga orang Cirebon, kita ingin mengangkat seni budaya dan talent dari Kabupaten Cirebon,” sambungnya.

Proses pembuatan film ini, tambah Faisal, sangat panjang dan tidak mudah. Karena, secara produksi harus melalui Kemendikbud dan lainnya untuk dapat format yang bisa tampil di bioskop.

“Film ini ada campur tangan dari Hanum Bramantyo untuk bisa mendapatkan format film yang dapat diputar di bioskop. Kita juga dibantu oleh Dapur Film,” jelasnya.

Di tempat yang sama, Sri Wijayawati, Kepala BKAD Kabupaten Cirebon menjelaskan untuk anggaran yang dikeluarkan untuk pembuatan film ini hanya Rp. 45 juta. Ada juga anggaran dari pihak-pihak lain.

BACA YUK:  Kedatangan Penumpang Kereta Api di Daop 3 Cirebon Mulai Meningkat

“Total anggaran untuk pembuatan film ini Rp. 70 juta. Tapi kami dari Pemerintah Kabupaten Cirebon hanya mengeluarkan anggaran Rp. 45 juta. Support yang lainnya itu berasal dari kecintaan untuk Kabupaten Cirebon,” ujarnya.

“Ini adalah karya anak-anak Kabupaten Cirebon untuk lebih mengenalkan Kabupaten Cirebon secara luas,” tambahnya.

Dudi Andi Sriwijoyo, Tim Creative Film Siska menjelaskan film ini sudah di produksi sejak tahun lalu. Talent-talent yang terlibat merupakan orang-orang Cirebon.

“Kami juga dibantu oleh Dapur Film. Agar karya film ini bisa ditayangkan di studio XXI,” jelasnya.

Lokasi-lokasi yang digunakan untuk pembuatan film ini, kata Dudi, mengangkat desa wisata yang ada di Kabupaten Cirebon. Bahkan pemerannya berasal dari aparat desa setempat.

“Sedikit cerita dari film ini bercerita tentang kenakalan remaja, broken home, dan perbandingan dengan keluarga harmonis. Kemudian ada seorang setelah bertemu Siska menjadi berubah,” singkatnya. (HSY)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *