Reses Harry Saputra Gani Menerima Berbagai Macam Aspirasi

Cirebon,- Anggota DPRD Kota Cirebon fraksi Partai Nasdem, Harry Saputra Gani (HSG) melaksanakan reses masa persidangan I tahun 2024 di RW 13 dan RW 3 Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.

Saat reses, Harry Saputra Gani menerima berbagai macam aspirasi terkait pembangunan infrastruktur, belum optimalnya pendistribusian air minum PDAM, jaringan gas, penerangan jalan umum (PJU), hingga pendidikan.

“Air Minum PDAM ini yang menjadi masalah yang belum optimal di wilayah RW 13 dan RW 3 Kalijaga. Bahkan, sampai dengan wilayah Argasunya,” ujar Harry.

BACA YUK:  DPRD Kota Cirebon Minta DPUTR Prioritaskan Penanganan Banjir dan Genangan Segera Diselesaikan

Untuk itu, kata Harry, pihaknya akan meminta kepada Perusahaan Air Minum (PAM) Tirta Giri Nata untuk optimalisasi penyaluran air minum.

“Permasalahan PDAM ini menjadi masalah dari 10 tahun lalu dan belum ada perubahan yang optimal,” ungkapnya.

Sementara mengenai jaringan Gas, menurut Harry, menjadi kendala, karena beberapa kali warga mengajukan tetapi tidak terealisasi.

Pihaknya akan mengundang PGN untuk merealisasikan hal tersebut.

“Sedangkan untuk penerangan dan infrastruktur saya perjuangkan lewat pokok pikiran (Pokir) saya dan sebagian saya akan sampaikan kepada pemerintah kota untuk perbaikan jalan,” bebernya.

BACA YUK:  30 Persen Bangunan Sekolah Rusak, DPRD Kota Cirebon Rekomendasikan Pemda Tambah Anggaran dari APBD

Warga, tambah Harry, banyak yang mengeluhkan adanya pungutan yang terjadi di sekolah. Selain itu, banyak juga warga yang belum mempunyai KIP (Kartu Indonesia Pintar).

“Di RW 03 dan RW 02 juga banyak mengeluhkan terjadinya tawuran, serta meminta agar ada penanganan yang lebih optimal,” jelasnya.

Hasil reses dari berbagai macam problematika yang ada, Harry memaparkan bahwa Kelurahan Kalijaga ini sudah sepatutnya ada pemekaran. Karena dalam satu kelurahan yang cukup luas itu berpenduduk 36 ribu atau lebih luas dari Kecamatan Pekalipan yang terdiri dari 4 kelurahan yang bependuduk 31 ribu.

BACA YUK:  Ada Baliho Abah Qomar di Perempatan Gunung Sari, Kode Maju Pilwalkot Tah?

“Maka sepatutnya ada pemekaran, Kalijaga dan Argasunya dapat menjadi 1 kecamatan tersendiri mengikuti daerah pemilihan (Dapil), agar pemerataan pembangunan serta pelayanan masyarakat lebih optimal,” jelasnya.

“Pemekaran wilayah menjadi kebutuhan dan solusi bagi pemerataan pembangunan serta optimalisasi pelayanan publik,” pungkasnya. (HSY)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *