Inilah Tradisi Muludan Tiap Tahun Masyarakat Argasunya Kota Cirebon

Cirebon, — Ribuan santri dan warga ikut memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Piderma, Sumur Loa, Kelurahan Argasunya, Kec. Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat.

Kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW atau yang dikenal dengan muludan merupakan tradisi rutin setiap tahun, yang dipercayai memiliki berkah bagi yang mengikutinya, sekaligus menjadi momentum paling ditunggu oleh warga di Sumur Loa.

Di wilayah ini terdapat belasan pondok pesantren, dan disaat muludan pondok pesantren di Argasunya melangsungkan perayaan muludan dilakukan secara bergilir.

BACA YUK:  Pencuri Sepeda Motor di Desa Setu Patok Viral di Media Sosial, Begini Kronologisnya

Pondok Pesantren Piderma mendapat kesempatan menjadi penyelenggara muludan hari ke 16. Hal tersebut dikatakan tokoh masyarakat, Badrus Salam.

“Ini adalah tradisi budaya, pasti dihadiri 4 sampai 5 ribu orang, setiap hari di setiap blok memiliki jadwalnya masing-masing, hari pertama di pondok pesantren di Benda Kerep dan terus akan berlanjut,” ujarnya.

Dalam tradisi tersebut, warga di setiap rumah akan membaca sholawat, kitab Al-barzanji, dan doa-doa, setelah itu pemilik rumah akan membagikan bingkisan berisi kebutuhan bahan-bahan pokok, seperti beras, minyak, dan lainnya.

BACA YUK:  Bupati Imron Sambut Baik Program PTSL di Kabupaten Cirebon Targetkan Selesaikan 40ribu Sertifikat

“Masih sama tradisinya, marhabanan, semuanya begitu berbagi jadi orang seneng, ada korona juga disini tidak ada yang berubah,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Pimpinan Pondok Pesantren Piderma yang akrab disapa Gus Haris mengatakan, tema yang diusung pada maulid tahun ini ialah guyub, rukun dalam satu wadah yaitu syafaat Rasulullah.

“Maulid yaitu berbicara tentang cinta kepada Rasulullah, mengekspresikan nya bisa melalui apa saja, rangkaian kegiatannya sederhana pembacaan tawasul, pembacaan maulid, dan makan,” katanya.

Ngalap berkah yang dimaksud oleh sebagian orang yang mengikuti kegiatan tersebut, menurut Gus Haris ialah mendapat kedamain dan berharap syafaat melalui doa yang dipanjatkan.

BACA YUK:  Berbagi Berkah di Bulan Ramadan, Pemuda Pancasila Kota Cirebon Bagikan Takjil dan Buka Puasa Bersama

“Mulai dari masyarakat sekitar, ada juga dari masyarakat luar kota, yang merayakan satu kampung yang menghadiri beberapa kampung,” tukasnya.(*)

Artikel ini sebelumnya sudah tayang di arahpantura.id dengan judul “Tradisi Tiap Tahun, Masyarakat Argasunya Maknai Maulid Nabi Dengan Berbagi

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *