Dinkes Kota Cirebon : 36,6 Persen Remaja Putri di Kota Cirebon Menderita Anemia

Cirebon,- Berdasarkan cakupan remaja putri yang minum Tablet Tambah Darah atau TTD di Kota Cirebon mencapai 82,7 persen. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, dr. Hj. Siti Maria Listiawaty, MM saat kegiatan Gerakan Nasional Aksi Gizi dan Launching Putri Setia (Remaja Putri Sehat Tanpa Anemia) di Grage City Mall, Jumat (1/3/2024).

“Remaja putri di Kota Cirebon belum 100 persen yang minum TTD, sampai saat ini baru 82,7 persen. Namun diantara seluruh remaja putri di Kota Cirebon, ada 36,6 persen atau sebanyak 2.380 remaja putri menderita anemia,” ujar Maria.

“Jadi kalau dihitung-hitung diantara 10 remaja putri ada 3-4 remaja putri yang menderita anemia,” tambahnya.

BACA YUK:  Analisis Kritis terhadap Kesiapan Infrastruktur Kota dalam Menghadapi Bencana Alam

Anemia, kata Maria, dapat disebabkan oleh berbagai hal, baik kekurangan zat besi, kekurangan vitamin 12, kekurangan asam folat, penyakit infeksi, faktor bawaan, dan pendarahan. Sebanyak 40 persen penderita anemia di Indonesia, tambah Maria, disebabkan karena kekurangan zat besi atau istilah Anemia Gizi Besi.

“Anemia Gizi Besi sebenarnya tidak perlu terjadi apabila, asupan makanan yang dimakan sehari-hari itu cukup mengandung zat gizi, terutama adalah pangan hewani yang kaya akan zat besi, seperti pada hati, ikan, dan daging,” katanya.

Oleh karena itu, menurut Maria, diperlukan Tablet Tambah Darah untuk mencegah dan menanggulangi Anemia Gizi Besi. Remaja putri yang mengalami anemia cenderung menjadi perempuan dewasa yang anemia.

BACA YUK:  Mensos Risma Tinjau Banjir di Kabupaten Cirebon

“Disinilah esensi dari Aksi Bergizi Kota Cirebon, karena kami mengumpulkan seluruh remaja di SMP, SMA dan sederajat untuk sama-sama melakukan hidup sehat untuk senang memberikan contoh sarapan pagi dan akan dipilih juga Duta. Kami juga mencontohkan sarapan pagi itu mengandung protein hewani,” ungkapnya.

Dari remaja putri yang anemia, tambah Maria, akan tumbuh menjadi perempuan dewasa yang anemia. Kemudian suatu saat akan menikah dan menjadi calon ibu yang anemia.

“Kalau sudah anemia dalam kehamilan, sangat mudah, sangat mungkin melahirkan bayi-bayi stunting. Jadi inilah pencegahan yang kita lakukan, agar remaja putri di Kota Cirebon bisa terus rutin minum TTD,” jelasnya.

BACA YUK:  KPU Kota Cirebon Mulai Distribusikan Logistik Pemilu 2024 ke PPK

Untuk mencegah stunting, Kementerian Republik Indonesia dan Kota Cirebon melakukan gerakan Aksi Bergizi dan kampanye Cegah stunting itu penting. Gerakan Aksi Bergizi ini mengajak remaja untuk memiliki kebiasaan makan dengan menu gizi seimbang.

“Selanjutnya minum Tablet Tambah Darah untuk remaja putri sekali dalam seminggu. Karena 1 tablet tambah darah dalam satu minggu sangat memberikan manfaat, selain mencegah anemia juga meningkatkan konsentrasi. Ditambah juga dengan aktivitas fisik atau olahraga minimal 300 menit, serta Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS),” bebernya.

Melalui kegiatan ini, Maria berharap dapat menarik dan dapat menggerakkan para remaja di sekolah di Kota Cirebon untuk membiasakan diri dengan prilaku yang dapat mencegah stunting. (HSY)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *