Banyak Alih Fungsi, Pertamina Tambah Pasokan Elpiji Bersubsidi

Cirebon,- Tenaga Pemasaran elpiji Rayon X PT. Pertamina menambah pasokan gas elpiji 3 kilogram di wilayah III Cirebon (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan).

Menurut Sales Exekutif Rayon X PT. Pertamina Marketing Oprational Regional (MOR) III Jawa Barat – DIY, Hamdani mengatakan penambahan pasokan elpiji 3 kilogram ini karena banyak yang mengalihfungsikan gas elpiji 3 kilogran untuk penggerak pompa air.

“Karena secara aturan, alokasi untuk hal tersebut secara undang-undang belum ada. Karena elpiji 3 kilogram yang ada sekarang diperuntukan untuk rumah tangga dan ukm,” ujar Hamdandi saat ditemui di Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Senin (15/7/2019).

BACA YUK:  Bupati Cirebon Minta Proses dan Pengesahan Perda KTR Bisa Diproses Cepat

Lanjut Hamdani, dengan adanya pengalihfungsinya elpiji 3 kilogram tersebut mengakibatkan kebutuhan elpiji meningkat.

Sehingga, untuk menangani kelangkaan elpiji di masyarakat, pihaknya menambah pasokan gas elpiji bersubsidi sebanyak 32 ribu tabung gas elpiji 3 kilogram dari 100 persen penyaluran harian.

“Penambahan ini tidak mengurangi stok reguler. Jadi reguler tetap berjalan, dan penambahan juga berjalan,” ungkapnya.

Untuk penyalurannya gas elpiji tambahan, kata Hamdan, dilakukan secara bertahap selama empat hari di wilayah III Cirebon.

Hamdani menambahkan, pengalihfungsi gas elpiji tidak hanya dilakukan untuk menjalankan pompa air saja, tetapi ada yang digunakan untuk usaha laundry dalan lainnya.

BACA YUK:  Jalin Silaturahmi, Pemda Kota Cirebon Gelar Pertandingan Persahabatan Tenis Meja dengan Pemprov Jabar

Tetapi, untuk pengalifungsian yang sudah di programkan pemerintah memang sudah ada regulasinya yang dijalankan pemerintah seperti konversi nelayan.

“Nah konversi nelayan ini sudah ada program yang dijalankan pemerintah dan itu sesuai dengan ketentuan penidustrian perdagangan,” jelasnya.

Tapi, tambah Hamdan, kalau masyarakat sendiri dengan kretivitasnya, dikhawatirkan dari asek keselamatanya.

“Apakah penggunaan regulatornya benar, perkaitan kemesin juga sudah benar. Nah itu yang memang kami khawatirkan aspek saftynya tidak sesuai standar yang ditentukan,” tandasnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *