Atasi Masalah Penglihatan dengan Operasi LASIK, Amankah?

Pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia beberapa waktu lalu membawa dampak yang sangat signifikan di berbagai aspek kehidupan.

Dampak paling terasa yakni terkait kesehatan, salah satunya kesehatan mata.

Perubahan kebiasaan dalam jangka waktu yang cukup lama akibat pandemi membuat sejumlah orang mengalami kelainan pada mata.

Dokter spesialis mata dari VIO Optical Clinic Weni Puspitasari mengatakan pascapandemi Covid-19, banyak anak usia sekolah yang terindikasi memiliki gangguan penglihatan, baik itu mata minus maupun silinder.

Weni bahkan mengungkapkan, banyaknya anak usia sekolah terindikasi gangguan penglihatan dari data pemeriksaan mata di beberapa sekolah di wilayah Jabodetabek.

Diketahui dari hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap 2.322 siswa pada rentang usia tujuh tahun hingga 12 tahun didapatkan data bahwa terdapat sekitar 50 persen anak usia sekolah dasar belum pernah melakukan pemeriksaan mata.

Kemudian dari data itu, hampir 70 persen dari partisipan mengalami gangguan penglihatan seperti mata minus dan silinder.

Adapun angka itu bahkan melebihi prediksi American academy of Ophtalmology pada tahun 2016 silam terkait myopia booming sebelum pandemi melanda seluruh dunia.

Kendati demikian, banyak orang mulai melakukan berbagai hal untuk mengatasi gangguan penglihatan.
Mulai dari memperbaiki pola hidup dengan makan makanan sehat dan mengubah kebiasaan dalam menggunakan gadget.

BACA YUK:  Gara-gara Baliho Abah Qomar, Banyak Warga Ikut Komentar

Bahkan beberapa penderita dalam kondisi gangguan penglihatan cukup parah memutuskan untuk menggunakan kaca mata atau melakukan operasi LASIK Mata.

Laser Assisted In-Situ Keratomileusis atau operasi LASIK adalah suatu tindakan medis yang diambil untuk mengatasi masalah penglihatan pada mata.

Diketahui, tindakan medis ini menggunakan prosedur pemanfaatan laser untuk membentuk kembali kornea, atau bagian yang jernih dan bulat pada bagian depan mata.

Sementara itu, pasien yang memiliki kelainan mata yang dapat diatasi menggunakan prosedur ini di antaranya, kelainan refraksi, rabun jauh/mata minus (miopia), rabun dekat/mata plus (hipermetropia) dan mata silinder (astigmatisme).

Sebagai informasi, LASIK sendiri pertama kali diperkenalkan pada tahun 1990-an sebagai sebuah prosedur operasi dengan menggunakan laser excimer.

Laser excimer sendiri sangat akurat dan secara permanen dapat membentuk kembali kornea yang sehat. Sehingga dapat memberikan penglihatan yang jelas tanpa perlu memakai lensa kontak maupun kacamata.

Kemudian teknologi tersebut semakin berkembang dari tahun ke tahun hingga muncul bebagai metode LASIK yang digunakan untuk mengatasi kelainan mata.

BACA YUK:  Mulai Pekan Depan, Disbudpar Kota Cirebon Terapkan Program Work From Destination

Ragam metode LASIK yang muncul ini dibuat sesuai dengan kebutuhan pasien agar membuat pasien merasa aman dan efektif dalam menjalani prosedur.

Namun, berbagai metode LASIK sendiri tetap memiliki tujuan yang sama yakni untuk memperbaiki masalah penglihatan pasien.

Jenis Metode LASIK Mata

Berikut ini beberapa metode LASIK yang perlu diketahui pasien:
1.Photorefractive keratectomy (PRK)
Jenis operasi LASIK yang ditujukan untuk mengobati masalah penglihatan akibat gangguan refraksi.
PRK sendiri biasanya digunakan untuk mengobati miopia (rabun dekat), hiperopia (rabun jauh), dan astigmatisme.

2.FemtoLASIK
Jenis operasi LASIK kali ini bertujuan untuk memperbaiki ketajaman penglihatan pasien.
Prosedur operasi LASIK ini menggunakan Laser Femtosecond untuk mengubah bentuk kornea mata untuk memperbaiki masalah penglihatan.

3.ReLEx SMILE
ReLEx SMILE (Refractive Lenticule Extraction, Small Incision Lenticule Extraction) atau biasa disebut LASIK mata masa kini ini menggunakan metode tanpa perlu membuat flap.
Flap sendiri umum dilakukan pada metode FemtoLASIK.
Sementara dengan jenis operasi LASIK ini, proses penyembuhan jauh lebih cepat dan tindakan hanya membutuhkan beberapa detik saja.

BACA YUK:  Momen May Day 2024 , Bupati Ajak Buruh dan Perusahaan Jaga Kondusivitas Daerah

4.SMILE PRO
SMILE PRO hadir sebagai jenis operasi LASIK dengan kecepatan laser yang memakan waktu kurang dari 10 detik untuk pembuatan lenticule.

Prosedur itu jauh lebih mudah dan cepat dibandingkan ReLEx SMILE. Pasalnya, dengan adanya sistem pemindai inovatif juga mempersingkat waktu operasi sehingga mengurangi rasa cemas saat tindakan.

Operasi LASIK Mata Amankah?

Berdasarkan penelitian Gordon Schanzlin New Vision Institute, operasi LASIK adalah salah satu prosedur bedah yang efektif dan teraman yang ada saat ini.

Efek samping yang terjadi pasca operasi LASIK sendiri biasanya ringan seperti mata merah, mata berair akan hilang dalam beberapa hari atau minggu.

Sementara itu, menurut penelitian, 92% pasien yang menjalani LASIK dengan topografi semua laser mencapai penglihatan 20/20 atau menjadi jauh lebih baik.

Kendati demikian, keberhasilan operasi LASIK juga tergantung dari pasien itu sendiri. Hal itu lantaran pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter dapat menentukan kebutuhan klinis dari masing-masing pasien.

Oleh sebab itu, orang yang mempertimbangkan untuk menjalani prosedur ini harus berkonsultasi dengan dokter mata terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk melakukan prosedur ini.***

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *