Stabilkan Harga Beras SPHP, TPID Kota Cirebon Luncurkan Program PBB

Cirebon,- Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Cirebon bersama Pemda Kota Cirebon menggelar sosialisasi program beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) dan meluncurkan program Pengantaran Beras Bersubsidi (PBB). Kegiatan itu berlangsung di Pasar Pagi, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Senin (20/11/2023).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi mengatakan pihaknya sangat konsen dengan menjaga inflasi di Kota Cirebon, khususnya yang berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat. Dan yang paling inti, lanjut Agus, adalah stabilisasi harga beras.

“Beras ini bagian dari kebutuhan pokok, yang harganya relatif sedikit naik. Walaupun sedikit naik, harga beras ini pengaruhnya cukup besar,” ujar Agus.

BACA YUK:  Segera Disahkan Jadi Perda, Raperda RTRW Kota Cirebon 2023-2024 Tunggu Hasil Evaluasi

Oleh karena itu, program beras Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) ini menjadi bagian dari strategi. Sedangkan program PBB ini merupakan program unggulan yang dapat menstabilkan harga beras di masyarakat.

Program PBB ini, TPID Kota Cirebon memberikan subsidi transportasi dari gudang Bulog ke pasar. Saat ini baru ada tiga pasar yang mendapatkan program tersebut yakni Pasar Pagi, Pasar Jagasatru, dan Pasar Kanoman.

“Program PBB ini baru ada di tiga pasar untuk Hari Senin dan Selasa. Kami harapkan program ini bisa menstabilkan harga beras di masyarakat. Dengan program PBB ini, beras SPHP mendapatkan subsidi Rp 350/kg,” katanya.

BACA YUK:  Kini Kota Cirebon Miliki Kampung Wisata Seni dan Budaya Kacirebonan

“Kita harapkan itu menjadi komponen yang bisa mengurangi harga. Ini menjadi keberlanjutan dan mudah-mudahan stabilisasi pasokan, harga pangan bisa kita jaga, khususnya beras,” sambungnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Hestu Wibowo mengatakan program PBB ini untuk menjaga keterjangkauan harga beras. Karena, menurut Hestu, selama ini harga eceran tertinggi (HET) beras SPHP itu termasuk ongkos transport dari gudang bulog ke pasar.

“Dalam rangka untuk menjaga harga ini bisa lebih rendah dalam rangka keterjangkauan harga, subsidi ongkos angkut dari gudang ke pasar ini kita siapkan armadanya. Sehingga beban ongkos angkut dari bulog ke pasar kita hapuskan,” jelas Hestu.

BACA YUK:  Sembunyi di Kandang Ayam, Ular Sanca Gegerkan Warga Perumahan Banjarwangunan

“Sehingga pedagang seharusnya bisa menjual di bawah dari harga HET. Dan subsidi ini bisa menguntungkan masyarakat dan harga tetap stabil,” tambahnya.

Untuk pengiriman program PBB ini akan dilakukan seminggu dua kali yakni hari Senin dan Selasa. Dimana, setiap pengiriman dari bulog ke pasar, satu kios mendapatkan pengiriman satu ton beras SPHP.

“Untuk tahap pertama ini baru mengirimkan 500 kg dan besok juga 500 kg,” pungkasnya. (HSY)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *