Inilah Keunikan Prosesi Panjang Jimat di Kesultanan Kanoman

Cirebon, 1 Desember 2017,- Kesultanan Kanoman Cirebon menggelar acara tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW atau Panjang Jimat yang berlangsung di Pendopo Jinem Keraton Kanoman menuju Masjid Keraton Kanoman, Jumat (1/12/2017) malam.

Sultan Kanoman melepas langsung iring-iringan Panjang Jimat yang dipimpin oleh Patih Qodiron. Kurang lebih ada 500 keluarga dan abdi dalem yang ikut iringan pembawa pusaka, lilin besar, obor, tombak dan sebagainya, yang melambangkan ajaran Islam.

Juru Bicara Kesultanan Kanoman Cirebon, Ratu Raja Arimbi mengatakan, Panjang Jimat yaitu Panjang secara bentuk berarti piring, ambeng (tempat makan) Gusti Rosul dan para sahabatnya. Sedangkan Jimat singkatan dari Diaji dan Dirumat yang artinya dipelajari dan dipelihara sepanjang masa.

BACA YUK:  Jadwal Bioskop Cirebon 13 Februari 2024, Film Agak Laen dan Munkar Masih Tayang Lho

“Dalam piring/panjang sendiri terdapat beberapa tulisan yang mengandung nilai ajaran Islam yang harus menjadi Jimat oleh segenap pemeluk Islam sebagai tujuan dari perayaan tahunan Maulid Nabi Muhammad SAW,” ujarnya kepada About Cirebon.

Prosesi Panjang Jimat di Keraton Kanoman.

Panjang Jimat secara prosesi adalah iring-iringan ritual panjang dengan disertai benda pusaka yakni piring panjang. Piring Panjang merupakan pemberian dari seorang Pendeta Buda Parwa kepada Pangeran Cakrabuana sewaktu berguru mencari agama Islam.

Kata Ratu, iring-iringan prosesi itu kesemuanya melambangkan prosesi kelahiran Nabi Muahammad SAW yang datang membawa cahaya ketauhidan dalam kehidupan berbudaya dan berperadaban.

BACA YUK:  Kenalkan Identitas Nusantara dan Sambut Bulan Ramadan, Lesbumi NU-Daulat Budaya Nusantara Gelar Kenduri Budaya

“Dalam prosesi Panjang Jimat yang dilakukan Kesultanan Kanoman memiliki kekhasan tersendiri yang tidak ada di keraton lain. Kesultanan Kanoman Cirebon, peringatan Panjang Jimat diperingati tidak hanya pas 12 malam pelalnya saja, tetapi peringatan itu sudah berlangsung sejak tanggal 30 Sura,” jelasnya.

Iring-iringan Prosesi Panjang Jimat di Keraton Kanoman.

Tak hanya itu, ada tradisi Ngapem yang dilanjut dengan Memayu, Mipis, Latihan Gamelan, Ngalusi Bore, Nyiram Gong Sekati, Penabuhan Gong Sekati, Nyembelih Mahesa, Panjang Mios yang kemudian sampai puncaknya yakni Malam Panjang Jimat tanggal 12 Maulud dengan pembacaan Maulid Al-Barzanji di Masjid Jami’ Keraton Kanoman. Bahkan setelah itu masih berlangsung acara buang takir dan tumpeng sampai tanggal 15 Mulud.

BACA YUK:  Kerja Sama dengan Cirebon Tiket, Sociamedic Clinic Berikan Harga Spesial Treatment Hemat

POPULAR :
Tol Cisumdawu Bandung-Cirebon akan Lewati Terowongan, Ini Penampakannya
Perhatian..!! BMKG Minta Waspadai Badai ini
Karyawan Farmasi Raih Mobil Sienta dari Grage City Mall

“Semua rangkaian upacara tradisi tersebut memiliki makna filosofi tersendiri. Itulah ciri khas Ritual Panjang Jimat di Kesultanan Kanoman yang tidak ada di Keraton lain. Hingga sampai saat ini, Kesultanan Kanoman tetap konsisten dan komitmen dengan semua rangkaian upacara tradisi tersebut,” tandasnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *