Selama 5 Tahun, Program Pertamina Internasional EP bersama Yayasan BBI dan Keraton Kasepuhan Lahirkan Ratusan Penari Topeng

Cirebon,- Pertamina Internasional EP berkolaborasi dengan Yayasan Belantara Budaya Indonesia (BBI) dan Keraton Kasepuhan telah meluncurkan sekolah tari gratis pada 22 September 2018 lalu. Program sekolah tari gratis itu telah melahirkan ratusan penari topeng Cirebon hingga guru tari topeng.

Program sekolah tari gratis merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina Internasioan EP di Kota Cirebon. Program ini untuk bersama-sama bergandengan tangan dalam pelestarian budaya, kearifan lokal tradisional Cirebon.

Selama 5 tahun bersama melestarikan kearifan lokal Kota Cirebon, kerja sama antara PT Pertamina Internasional EP dengan Yayasan BBI dan Keraton Kasepuhan telah berakhir. Namun, program sekolah tari gratis itu tetap akan terus dilanjutkan oleh Yayasan BBI dan Keraton Kasepuhan Cirebon.

Tari Topeng Cirebon

“5 tahun kerja samanya dengan Pertamina Internasional EP sudah berakhir. Tapi bukan berarti kerja sama Yayasan Belantara Budaya Indonesia dengan Keraton Kasepuhan juga berakhir. Hanya saja program ini akan dilanjutkan secara mandiri oleh Yayasan BBI dan Keraton Kasepuhan Cirebon,” ujar Diah Kusumawardani Wijaya, Founder Yayasan Belantara Budaya Indonesia kepada About Cirebon, Selasa (19/9/2023).

Selama 5 tahun, kata Diah, sekolah tari gratis ini sudah melahirkan ratusan siswa yang mempelajari tari topeng khas Cirebon. Bahkan, dari ratusan siswa itu sudah ada siswa terbaik dari sekolah tari gratis ini yang mengajar tari topeng di luar Kota Cirebon.

BACA YUK:  Grage Grand Business Hotel Cirebon Gelar Bukber Bersama Karyawan dan Juga Santunan Anak Yatim

“Siswa sekolah tari gratis ini telah memiliki ratusan siswa, bahkan ada dua orang siswa terbaik yang sudah mengajar di Jakarta dan Bogor. Alhamdulillah sekarang sudah banyak regenerasi tari topeng di Kota Cirebon dan ini menjadi bola salju yang semakin membesar untuk Cirebon,” kata Diah.

Melestarikan kearifan lokal Cirebon ini, kata Diah, harus terus dibangkitkan semangat. Karena mereka, menurutnya akan menjadi penerus bagi anak-anaknya kelak untuk melakukan hal yang sama, sehingga brain wash harus dilakukan sejak dini.

“Dan ketika kearifan lokal dan tari tradisionalnya dibangkitkan, otomatis hulu ke hilirnya berdampak. Pengrajin topeng tidak akan mati karena dibeli dan ditampilkan. Ketika ditampilkan itulah akan berdampak pada kepercayaan diri dan ekonomi. Ini yang belum banyak dipahami banyak orang,” jelasnya.

“Bahkan anak-anak yang terbaik dari sekolah ini juga sudah kita bawa ke luar kota untuk tampil dan mendapatkan honor. Supaya hal ini untuk menginspirasi anak-anak yang lain untuk melakukan hal yang sama,” sambungnya.

BACA YUK:  Bikin Nyaman, Rest Area di Pantura Cirebon Ini Sediakan Tenda Keluarga dan Cukur Gratis

Belantara Budaya Indonesia yang sudah berdiri selama 10 tahun ini sudah memiliki 7.500 siswa yang tersebar di Kota Cirebon, Jakarta, Bandung, Bogor, Depok, hingga Nusa Tenggara Timur (NTT). Pihaknya juga berharap, setelah lima tahun hadir di Cirebon, kearifan lokal dari Cirebon bisa dibawa ke Go Internasional.

“Harapanya kami di Cirebon khususnya, siswa di sekolah tari gratis ini semakin banyak dan banyak anak-anak Cirebon yang bangga terhadap kearifan lokalnya. Dan bagaimana tari topeng Cirebon ini bisa Go Internasional. Kami juga berharap BBI Cirebon ini bisa berdampak pada ekonomi sekitar dan tampil di berbagai acara,” pungkasnya.

Sementara itu, acara yang dihadiri oleh Direktur Utama PT Pertamina Internasional EP – Regional 5 Internasional, Jaffee Arizon Suardin mengaku bangga dan bisa terus support, secara konsisten mempertahankan, mengembangkan, dan melestarikan budaya Indonesia, khususnya tari topeng di Cirebon.

“Tentunya kami senang bisa mempunyai peran untuk melestarikan. Tentunya ini sudah 5 tahun, perusahaan ingin ini menjadi independen. Tapi tentunya ini bukan tempat terakhir untuk kami berpartisipasi melestarikan kebudayaan Indonesia,” ujar Jaffee dalam sambutannya.

Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Keraton Kasepuhan yang sudah memberikan tempat untuk berlatih, Yayasan Belantara Budaya Indonesia dan siswa-siswi sekolah tari gratis yang membuat mimpi Pertamina Internasional EP menjadi sebuah kenyataan.

BACA YUK:  Penjabat Gubernur Jabar Cek Lokasi Terdampak Gempa di Garut

“Tentunya amal baik semuanya dapat dibalas oleh Allah SWT, tidak hanya di dunia tetapi juga di akherat. Mudah-mudahan program ini bisa diteruskan menjadi mandiri dan tentunya kita teruskan silaturahmi,” tandasnya.

Di tempat yang sama, Ratu Raja Alexandra Wuryaningrat, Direktur Badan Pengelola Keraton Kasepuhan (BPKK) mengatakan program sekolah tari gratis di Keraton Kasepuhan ini sangat bagus sekali, karena disinilah cikal bakal seni, budaya hadir.

“Dengan adanya program sekolah tari gratis ini, agar anak-anak generasi sekarang ini tahu bahwa menari daerah adalah identitas bangsa kita. Seni budaya daerah kita jangan sampai dihilangkan, makanya diperkenalkan sedini mungkin,” ujarnya.

Pihaknya berharap program sekolah tari gratis bersama Yayasan Belantara Budaya Indonesia tidak hanya sampai disini. Walaupun kerja sama antara PT Pertamina Internasional EP sudah berakhir.

“Jadi harapannya, anak-anak ini harus terus dibimbing untuk bisa mahir, terampil dan bisa Go Internasional agar budaya Indonesia bisa kenal di luar negri. Jangan sampai budaya asing yang dikenal kita, tapi kita tidak memperkenalkan budaya kita ke luar,” tandasnya. (HSY)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *