Ribuan Penonton Padati NUSA SMAN 7 Kota Cirebon, Last Child Hibur Penggemar

Cirebon,- SMAN 7 Cirebon kembali menggelar ajang kreativitas Nuansa Seni Indonesia (NUSA) dengan tema Smoeth City di lapangan sekolah setempat, Kamis (2/11/2023). Kegiatan ini juga sekaligus memperingati Hari Ulang Tahun SMAN 7 di Tahun 2023.

Event yang baru kembali digelar pasca pandemi ini, mengundang antusias ribuan siswa. Tidak hanya siswa SMAN 7, para alumni, dan masyarakat umum juga hadir.

Ketua panitia pelaksana NUSA, Vaneyza Mega, mengatakan, kegiatan ini adalah wadah bagi siswa untuk menyalurkan kreativitasnya di bidang seni. Mulai dari seni tradisional hingga modern.

“Semua kreativitas seni yang tergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler ditampilkan pada event NUSA. Kami senang event ini bisa terselenggara kembali setelah vakum selama 3 tahun,” kata Vaneyza kepada About Cirebon, Kamis (2/11/2023).

BACA YUK:  Bupati Imron : Persiapan Pemilu 2024 di Kabupaten Cirebon Sudah Berjalan dengan Baik

Vaneyza mengaku, event ini hanya dipersiapkan selama 2 bulan lebih. Target penonton mencapai 2.000 orang, yang terdiri dari 1.300 siswa dan guru SMAN 7, 500 alumni, dan 200 masyarakat umum.

“Alhamdulillah, semua siswa memiliki semangat juang yang tinggi. Pasalnya, mereka ingin menunjukkan eksistensi event SMAN 7 kepada masyarakat. Sehingga, penjualan tiket juga sesuai target,” ujarnya.

Kemeriahan event tahunan SMAN 7 ini, tidak hanya diisi penampilan seni oleh para siswa. Guru-guru pun ikut menampilkan Tari Saman dari daerah Aceh. Ditambah bintang tamu band lokal Kawan Sedesa dan penampilan spesial band Last Child yang menghipnotis para penggemarnya.

“Konsep awalnya kan penampilan seni siswa dan guru. Maka puncaknya kami ingin ada penampilan bintang tamu spesial. Hasil voting terpilihlah Last Child,” tuturnya.

BACA YUK:  Tertinggi Se-Jawa Barat, Perum Bulog Cirebon Sudah Lakukan Penyerapan Hingga 19.864 Ton Setara Beras

Ia berharap, event ini akan lebih maju, dan bisa menggelar NUSA lebih megah daripada tahun ini.

“Semoga eksistensi SMAN 7 bisa kembali lagi, dan menjadi kenangan tersendiri, karena yang membuat adalah kita, dari kita, dan untuk kita,” ucapnya.

Sementara, Wakasek Kesiswaan SMAN 7, Tofik, M.Pd., mengatakan, pihak sekolah senantiasa mendukung pengembangan bakat dan kreativitas siswa dibidang seni. Melalui kegiatan rutin tahunan ini, siswa bisa menyalurkan bakat yang dimilikinya.

Pihaknya mengapresiasi semangat jajaran panitia pelaksana NUSA yang berusaha bisa mewujudkan event besar tahunan ini dalam waktu 2 bulan.

BACA YUK:  Bupati dan Kapolresta Cirebon Tingkatkan Sinergitas Pascacuti Bersama

“Kami serahkan sepenuhnya masalah teknis kepada siswa. Kami pihak sekolah hanya memfasilitasi saja yang diinginkan oleh anak,” kata Tofik.

Tidak dipungkiri, ujar Tofik, para siswa SMAN 7 sebenarnya memiliki bakat yang luar biasa. Maka dari itu, pengembangannya terus dilakukan seiring dengan kemampuan masing-masing anak.

“Untuk melestarikan kesenian daerah Cirebon, ditampilkan seni sintren kolaborasi antara eskul paduan suara, teater, dan seni tari,” ujarnya.

Ditambahkannya, kreativitas siswa harus terus difasilitasi oleh sekolah. Kegiatan seperti ini bisa digelar setiap tahun.

“Melalui kegiatan seperti ini, akan muncul bakat-bakat baru yang menjadi kebanggaan sekolah,” pungkasnya.

Dalam kegiatan ini juga turut serta para pelaku UMKM yang menjajakan berbagai macam produk kulinernya. (*)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *