Puncak 16 HAKTP, Jaringan Cirebon dan PSGA IAIN Syekh Nurjati Serukan Lawan Kekerasan Terhadap Perempuan

Cirebon,- Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) IAIN Syekh Nurjati bersama Jaringan Cirebon untuk kemanusiaan memperingati 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (16 HAKTP). Kegiatan itu berlangsung di Gedung ICC IAIN Syekh Nurjati, Jalan Perjuangan, Kota Cirebon, Selasa (12/12/2023).

Kampanye 16 HAKTP tersebut berlangsung dari 25 November hingga 10 Desember 2023 setiap tahunnya. Hal tersebut menjadi platform penting dalam mendorong upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia.

Jaringan Cirebon untuk Kemanusiaan, merupakan jaringan kerja masyarakat yang terdiri dari lebih dari 18 organisasi masyarakat di Kota dan Kabupaten Cirebon.

Dalam kegiatan ini juga dibarengi dengan launching Unit Layanan Terpadu Penanganan Kekerasan Seksual PSGA IAIN Syekh Nurjati dengan tema “Kekerasan itu Nyata : UU TPKS adalah Kunci”.

BACA YUK:  Info Pemadaman Listrik di ULP Cirebon Kota Selasa 19 Maret 2024

Dr. Masriah, M.Ag, Ketua Pusat Studi Gender dan Anak IAIN Syekh Nurjati mengatakan kegiatan ini tidak hanya sebatas pada 16 hari kampanye, melainkan merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk mendorong seluruh stakeholder, termasuk masyarakat, akademisi, pemangku kebijakan, aparat penegak hukum, dan lembaga lainnya, untuk turut serta mengawal implementasi undang-undang tentang tindak pidana kekerasan seksual.

“Kegiatan ini juga bertujuan untuk penyadaran kepada civitas akademika akan bahayanya kekerasan terhadap perempuan itu nyata adanya. Namun masih banyak orang tidak mau speek up,” ujarnya.

Sehingga dengan kegiatan ini, kata Masriah, banyak orang yang sadar dan mau berbicara. Supaya tidak ada lagi kekerasan terhadap perempuan.

BACA YUK:  Kedatangan Penumpang Kereta Api di Daop 3 Cirebon Mulai Meningkat

Sementara itu, Eva Zulfah, Koordinator kegiatan mengungkapkan puncak 16 HAKPT bukan hanya sekadar acara biasa. Ini adalah kesempatan bersama untuk menyuarakan hak-hak perempuan, membangun kesadaran masyarakat, dan menggalang dukungan untuk memberantas kekerasan terhadap perempuan.

“Acara ini mempersatukan kita dalam semangat kemanusiaan, mendukung korban, dan memastikan bahwa suara mereka di dengar,” ujarnya.

Pada puncak acara tersebut, ada berbagai penampilan sebagai bentuk ekspresi dukungan, penandatanganan deklarasi Anti Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi yang dihadiri oleh berbagai representasi komunitas, lembaga, dan organisasi kemahasiswaan.

“Acara ini juga sekaligus melakukan peluncuran Unit Layanan Terpadu Penanganan Kekerasan Seksual oleh PSGA IAIN Syekh Nurjati Cirebon,” terangnya.

BACA YUK:  Perayaan Tahun Baru Imlek 2024 di Jawa Barat Aman dan Kondusif

Eva menambahkan masyarakat bisa memulai dengan meningkatkan kesadaran. Sebarkan informasi tentang hak-hak perempuan, jangan membiarkan tindakan kekerasan tanpa reaksi. Dukung organisasi yang bergerak di bidang ini dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan lokal.

“Kita semua memiliki peran dalam mengubah budaya dan mendukung perempuan yang mengalami kekerasan,” tegasnya.

Puncak 16 HAKTP yang berlangsung hari ini juga mendeklarasikan 10 Agenda Konsorsium Perempuan dan juga Penolakan dan Anti terhadap Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus yang disampaikan oleh berbagai representasi lembaga pemerintahan, organisasi, komunitas dan lembaga.

“Puncak 16 HAKPT 2023 bukan hanya sebuah acara, tetapi sebuah gerakan untuk bersama-sama melawan kekerasan terhadap perempuan,” pungkasnya. (HSY)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *