Peringati Harganas dan HAN 2023, Wakil Wali Kota Cirebon Ingatkan Pentingnya Peran dan Fungsi Keluarga

Cirebon,- Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) Kota Cirebon menggelar acara Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 dan juga dirangkaikan dengan Hari Anak Nasional (HAN) ke-39 tahun 2023 tingkat Kota Cirebon.

Dengan tema “Menuju Keluarga Bebas Stunting Untuk Indonesia Maju” itu berlokasi di Hotel Zamrud, Jalan Dr. Wahidin, Kota Cirebon, Selasa (22/8/2023). Acara ini dihadiri langsung oleh Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Eti Herawati, M.A.P.

Menurut Eti, keluarga adalah unit terkecil dalam Masyarakat yang mempunyai peran yang sangat besar. Keluarga punya peran penting dalam memperkenalkan anak kepada nilai-nilai sosial budaya serta cinta lingkungan.

Nilai-nilai saling menghormati dan toleransi bisa ditanamkan sejak dini di keluarga. Mempertimbangkan peran besar dari keluarga tersebut, sangatlah tepat jika pembangunan bangsa ini dimulai dengan membangun keluarga.

“Pembangunan keluarga harus diarahkan pada penciptaan keluarga yang berkualitas, yaitu keluarga yang sehat, dibangun atas dasar perencanaan yang baik melalui perkawinan yang sah, hidup dalam lingkungan yang sehat, sejahtera, mandiri, dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa,” ujar Eti.

BACA YUK:  Beroperasinya BIJB Kertajati, Jadi Peluang Menambah Kunjungan Wisatawan

Peringatan Hari Keluarga Nasional dan Hari Anak Nasioanal ini, kata Eti, pada dasarnya adalah untuk mengingatkan kita semua tentang pentingnya peran dan fungsi keluarga sebagai subjek dalam pembangunan nasional. Kota Cirebon dalam pencapaiannya saat ini telah dapat menurunkan prevalensi Stunting dari 30,6% menjadi 17,4% pada tahun 2022.

“Ini merupakan suatu prestasi besar yang melibatkan banyak unsur didalamnya sebagai sebuah konvergensi pentahelix. Demikian pula halnya dalam pengendalian laju pertambahan penduduk yang pada tahun 2022 telah mencapai 1,43%,” katanya.

Terlepas dari berbagai persoalan, menurut Eti, dalam pelaksanaan tugas utama dari perangkat daerah yang berfokus pada kualitas keluarga tentu saja, peningkatan kualitas dan kapasitas anak sebagai bagian dari anggota keluarga turut menjadi prioritas.

“Peringatan Hari Keluarga Nasional dan Hari Anak Nasional tahun ini harus jadi momentum bagi kita semua untuk terus berupaya dalam pembangunan nasional menuju Indonesia Maju,” ungkapnya.

BACA YUK:  Inilah Paket Buka Puasa Bersama di Hotel-hotel Cirebon Raya Tahun 2024

Keluarga, tambah Eti, dengan anggota di dalamnya termasuk orang tua, anak, remaja dan lanjut usia perlu mendapatkan sentuhan dan intervensi yang sesuai dengan siklus kehidupannya, agar mereka dapat menjalani setiap tahapan siklusnya dengan berkualitas dan siap menuju siklus tahapan berikutnya.

Semua intervensi tersebut tidak akan efektif jika pemerintah dan masyarakat tidak mengambil peran aktif dalam implementasi pembangunan keluarga sebagai bagian dari pembangunan nasional menuju Indonesia Maju.

“Merujuk pada hal tersebut, saya meminta agar koordinasi antar sektor atau perangkat daerah dikuatkan serta berbagai sumber anggaran dioptimalkan, untuk dapat memastikan layanan yang diperlukan betul-betul tersedia dan diterima oleh keluarga sebagai unsur masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala DPPPAPPKB Kota Cirebon, Suwarso Budi Winarno mengatakan ditengah era digital saat ini, sudah ada perubahan interaksi, perubahan cara pandang orang, dan lain sebagainya. Dimana, lanjut Budi, digitalisasi banyak sekali menggantikan peran manusia.

BACA YUK:  Amaris Hotel Cirebon Hadirkan Paket Halal Bihalal

“Untuk itu, kita harus memerlukan strategi khusus bagaimana kita menguatkan, menyiapkan generasi yang akan datang. 10-15 tahun yang akan datang itu akan puncaknya digitalisasi dan itu adalah puncak bonus demografi pada saat itu banyak usia produktif di Indonesia,” ujarnya.

Hal itu, menurut Budi, menjadi suatu tantangan yang akan banyak kehilangan pekerjaan. Sehingga, ini memerlukan strategi untuk menguatkan generasi kita dengan keterampilan, minimal dengan Value kemampuan bertahan hidup, adaptasi dengan lingkungan.

“Kita harus kuatkan agama, kita kuatkan mental anak-anak, sehingga saat menghadapi masa-masa itu mereka bisa survive dengan kondisinya. Dan itu yang disebut dengan ketahanan keluarga atau disebut dengan soft skill,” katanya.

“Itulah hal yang harus kita fokus hari ini. Kemampuan adaptasi, nalar logis itu yang perlu dikembangkan di dalam pendidikan kita, pendidikan anak-anak kita, agar bisa survive ketika nanti mereka menghadapi era itu,” sambungnya. (HSY)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *