Pemain Film Imperfect Garapan Ernest Prakasa dan Meira Anastasia Sapa Penonton di Cirebon

Cirebon,- Para Pemain Film Imperfect garapan Starvision Plus sapa penonton di Studio XXI CSB Mall, Jalan Dr. Cipto Mangunkusumo, Kota Cirebon, Jumat (20/12/2019) sore.

Para Pemain film Imperfect yang hadir dalam promo film di XXI CSB Mall yakni Ernest Prakasa, Meira Anastasia, Jessica Mila, dan Yasmin Napper.

Mereka terlihat menyapa langsung para penonton film yang baru dirilis pada 19 Desember 2019 tersebut. Ernest yang juga selaku sutradara dalam film tersebut langsung menyalami para penonton usai film tersebut selesai.

BACA YUK:  Pj Wali Kota Cirebon Ingatkan Calon Penumpang Bus Membeli Tiket di Loket Terminal

Tak hanya Ernest, Meira Anastasia, Jessica Mila dan Yasmin Napper pun terlihat menyalami para pentonton satu persatu saat penonton hendak keluar dari studi 3 XXI CSB Mall.

(Kiri ke kanan) Yasmin Napper, Ernest Prakasa, Meira Anastasia, dan Jessica Mila.

Ernest mengucapkan terima kasih kepada seluruh penonton yang sudah meluangkan waktunya untuk menonton film Imperfect.

Sementara itu, saat ditemui About Cirebon, Meira Anastasia yang merupakan istri dari Ernest mengatakan ide cerita film Imperfect ini diadaptasi dari novel yang dirinya tulis pada tahun 2018 yang berjudul Imperfect: A Journey To Self-Acceptance.

BACA YUK:  Tahun 2024, Pemda Kota Cirebon Targetkan 4 Juta Kunjungan Wisatawan Domestik dan Mancanegara

“Cerita dari novel dan film ini berbeda, karena di novel itu non fiksi, lebih sharing pengalaman dan perjalanan aku untuk menemukan diriku, serta berdamai dengan apa yang aku punya. Jadi itu bener-bener kejadian yang memang terjadi,” ujarnya.

Ketika memutuskan menjadikan film kata Meira, ada beberapa hal yang dipikirkan bahwa cerita yang ada di novel diadaptasi langsung pada film. Sehingga kita putuskan ada satu karakter yang bisa mewakili perasaan banyak perempuan.

“Jadi karakter yang ada dalam film ini banyak kekurangannya atau Imperfect, tapi ada juga karakter yang perfect dalam film Imperfect ini. Oleh karena itu, kami memutuskan bahwa ini bisa menjadi film keluarga yakni ada ibu dengan dua anak perempuan yang berbeda karakteristik fisik,” bebernya.

BACA YUK:  Aksi Bergizi Kota Cirebon, Bagian Ikhtiar Pemerintah Turunkan Angka Stunting

“Film ini kita ingin menyampaikan pesan bahwa, bagaimana untuk lebih menerima diri sendiri dan body shaming yang sekarang semakin kerap terjadi, terutama setelah era sosial media,” pungkasnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *