Menuju Cirebon Smartcity, Pemkot Cirebon Teken MoU di Focus Group Discussion

Cirebon, 25 Oktober 2017,- Focus Group Discussion, Sinergitas Lintas Stakeholder dalam mewujudkan Cirebon Kota Cerdas (Smartcity), berlangsung di Ballroom Hotel Prima, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Rabu (25/10/2017).

Kegiatan yang dihadiri seluruh stakeholder dari pemerintah maupun swasta, sekaligus penandatanganan kesepakatan bersama yang ditandatangani Walikota Cirebon dengan dunia usaha dan pendidikan guna mensukseskan program smart city.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (DKIS) Kota Cirebon, Iing Daiman mengatakan, konsep Smart City ini adalah peningkatan kualitas layanan, mengelola kota ini secara cerdas. Cerdas dalam hal ini bukan teknologi saja, tapi non teknologi.

BACA YUK:  Kerja Sama dengan Cirebon Tiket, Sociamedic Clinic Berikan Harga Spesial Treatment Hemat

Menurutnya, program non teknologi seperti program Wadul Bae yang artinya Warga Peduli Bocah Lan Emboke, itu tidak ada teknologi yang berbicara disana, kecuali ada pelaporan lewat SMS. Bahkan di sekolah untuk siswa siswinya menjadi pelapor dan pelopor.

“Pelapor jika ada kejadian di sekolah, pelopor ketika pengaman yang terjadi disekolah. Nah itu salah satu program smartcity yang diterapkan, mengelola kota secara cerdas, efesien dan efektif,” jelasnya.

Mengenai sejauh mana smartcity di Kota Cirebon, Iing menjelaskan bahwa, pihaknya punya perencanaan jangka pendek yang akan direlisasikan pada tahun 2017, mengenai Cirebon Lengko (Layanan Elektronik Kesehatan Online) penyediaan sistem pendaftaran mandiri di RSUD Gunung Jati. Yang kedua, penyediaan informasi ketersedian kamar di RSUD Gunung Jati.

BACA YUK:  Mensos Risma Tinjau Banjir di Kabupaten Cirebon

[Baca ya : Kota Cirebon jadi 1 dari 25 Kota/Kabupaten Rintisan Smart City, Sudah Siap?]

“Kemudian implementasi Cirebon Brojol Aja Klalen, akte langsung jadi kalau lahiran lapor secara online, Insya Allah tahun ini akan terlealisir. Dan ketiga program Cirebon Melet, Cirebon Melek Internet,” bebernya.

Lanjut dia, tahun depan implementasi Cirebon Sedulur, yaitu sistem elektronik administrasi umum kelurahan. Jadi di RW-RW akan kita siapakan komputer untuk administrasi kelurahan dan termasuk E-Posyandu, jadi laporan posyandu sudah melalui digital.

BACA YUK:  Masyarakat Tak Perlu Khawatir, Pj Gubernur Jabar Pastikan Stok Beras di Jabar Aman Terkendali

Ia menambahkan, smart city sudah menjadi pergerakan nasional dan bukan lagi sebuah keinginan atau kebutuhan, tetapi sudah kewajiban. Makanya pusat sedang membuat Perpres aturan-aturan di Pemendagri tentang kewajiban smart city ini.

“Dari hasil Assessment, Kota Cirebon masuk sebagai satu dari 25 Kabupaten/Kota seluruh Indonesia dalam pengembangan smartcity. Smartcity itu bukan kompetisi, tapi kolaborasi antar daerah antar masyarakat,” pungkasnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *