Masjid Abba Gelar Kampus Digital, Cara Menjadi Seorang Generalis di Tengah Ancaman Resesi 2023

Cirebon,- Pemerintah terus mendorong masyarakat untuk tetap waspada di tengah ancaman resesi global 2023 bagi perekonomian Indonesia. Apalagi, pasca Pandemi COVID-19 terjadi perlambatan ekonomi.

Oleh karena itu, Masjid Abba (Abdurrahman Bin Auf) yang berlokasi di Jalan Mulya 2, Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon menggelar kampus digital, Minggu (6/11/2022). Acara yang membahas tentang “Cara Menjadi Seorang Generalis Sukses di Tengah Ancaman Resesi 2023” ini menghadirkan narasumber Sampriatna, Bisnis Owner Multy Brand and Product.

Untuk mempersiapkan resesi global yang diprediksi akan terjadi pada tahun 2023, menurut Sampriatna, dibutuhkan seorang generalis sukses untuk membangkitkan perekonomian Indonesia. Jika tidak siap, akan banyak perusahaan yang terancam gulung tikar akibat dari resesi global 2023.

BACA YUK:  Muskab IX Korpri, Ajang Pemilihan Ketua dan Wadah Belajar Pengabdian Masyarakat

“Ancaman resesi 2023, dimana suatu kondisi perekonomian suatu negara sedang memburuk yang terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif. Ini akan berpengaruh kepada perusahan apakah bisa bertahan atau tidak,” ujar Sampriatna saat mengisi di Pesantren Digitalpreuner Cirebon.

Ancaman resesi global yang diprediksi terjadi pada tahun 2023 mendatang, kata Sampriatna, akan berdampak nyata. Salah satu ancamannya yaitu adanya perlambatan ekonomi hingga Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

“Dampak dari resesi global ini menurunya kepercayaan konsumen, terjadi perlambatan ekonomi. Akhirnya untuk mengurangi beben perusahan terjadilah pengurangan karyawan dan terjadi kenaikan angka penganguran,” katanya.

BACA YUK:  Jelang Buka Puasa, Kawasan Jalan Moh. Toha Kota Cirebon Semakin Dipadati Pengunjung

Bangsa ini, kata Sampriatna, butuh seseorang generalis untuk menciptakan brand-brand unggulan, yang tidak hanya bersaing di nasional tapi mampu masuk ke pasar Internasional. Terlebih pebisnis generalis sudah menyiapkan dampak resesi 2023.

“Maksudnya walaupun Indonesia saat ini tidak terlalu terdampak tapi orang-orang di sekitar kita banyak kena PHK jadi supaya saling terbantu dengan membuka lapangan pekerjaan, jadi tidak tergantung bekerja di perusahaan,” bebernya.

Pengertian dari generalis disini, menurut Sampriatna, merupakan lawan kata dari spesialis jadi generalis itu sempat mempelajari hal apapun tapi tidak fokus pada satu produksi. Seperti hal dirinya yang menciptakan suatu brand, walaupun awalnya tidak yang disukainya.

BACA YUK:  Stabilkan Harga Beras, Pemda Kota Cirebon akan Segera Gelar Operasi Pasar Murah

“Contohnya, kayak saya menciptakan produk umpan pancing, brand Nusa Fishing padahal tidak hobi mancing, saya mempelajari dan melakukan riset dan fokus tidak memikirkan produksi lainnya dulu. Dan yang paling penting ketika kita sudah punya produk sudah paham baru masuk ke marketing untuk memasarkan produk kita,” paparnya.

“Jadi, tujuan menciptakan generalis baru agar mampu menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya. Dan nantinya mampu meningkatkan roda perekonomian nasional,” pungkasnya. (HSY)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *