Kenalkan Seni Rupa di Kampungnya, Seniman Cirebon ini Gelar Pameran

Cirebon,- Pameran Seni Rupa Docang #2 yang digagas oleh dua seniman asal Cirebon Yuan Alfasa dan Siam Candra Artista berlangsung sukses.

Pameran yang digelar dari tanggal 25 sampai 29 Agustus 2018 lalu digelar di Rekareka Creative Space, Jalan Kesambi Baru, Kota Cirebon.

Pameran Seni Rupa Docang Exebition merupakan kelanjutan dari pameran tahun lalu, saat tahun lalu hanya melibatkan dua seniman. Untuk pameran seni rupa yang kedua dengan tema Double Talking Jive” ini melibatkan seniman dari wilayah III Cirebon.

Yuan Alfasa yang biasa disapa Biggy mengatakan nama Docang adalah refleksi dari eksistensi seni rupa dengan seni yang lainnya. Ketenaran Docang, menurutnya sebagai makanan khas Cirebon ini, kalah dengan Nasi Jamblang, Empal Gentong dan yang lainnya.

BACA YUK:  Pastikan Logistik Pemilu 2024 Aman, Kapolresta Cirebon Tinjau Gudang Logistik di Tingkat PPK

“Begitu juga dengan seni rupa di Kota Cirebon kalah tenar dengan seni tari ; tari topeng, sintren, dan seni musik tarling,” ujarnya kepada About Cirebon, Sabtu (1/9/2018).

Menurut sejarah, kata Yuan, Docang adalah makanan racun untuk Sunan Gunung Jati, tetapi docang ini malah menjadi makanan favorit dari Sunan Gunung Jati.

“Oleh karena itu, Pameran Docang 2 bisa meracuni masyarakat Cirebon untuk lebih mencintai dan mengapersiasi seni rupa,” jelasnya.

Lanjut Yuan, Pameran Seni Rupa Docang dengan tema Double Talking Jive diambil dari judul salah satu lagu dari Gun’s and Rose. Makna dari judul tersebut, bahwa banyak teman yang selalu mengeluh tentang ruang untuk mereka berkarya.

BACA YUK:  Khusus 3 TPS di Benda Kerep, KPU Kota Cirebon Sediakan Kunyit dan Tinta

“Dalam pameran ini ada 35 seniman se-wilayah III Cirebon, dengan total 45 karya yang dipamerkan,” bebernya.

Pameran Docang #2 “Double Talking Jive” diisi dengan berbagai macam agenda di setiap harinya, mulai dari pemutaran film, diskusi seni, diskusi performance art, melukis bersama si putih yaitu menggambar model bersama, dan yang terakhir saat penutupan adalah senam sehat bersama.

Lanjut Yuan, pameran seni rupa tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Pasalnya, acara pembukaan pameran digabung dengan acara malam puncak 17-an RW 05 Kesambi Baru.

BACA YUK:  Ribuan Miras Berbagai Merek Hasil KRYD dan Operasi Pekat Dimusnahkan Polresta Cirebon

“Karena pameran seperti ini juga harus dikenalkan kepada warga sekitar, khususnya yang non seni. Sehingga, penyebaran kesenirupaan di Kota Cirebon bisa menjadi luas,” terangnya.

“Kalau mereka belum suka, minimal mereka tahu dulu seni rupa itu apa,” imbuhnya.

Yuan berharap, pameran seni rupa ini bisa menjadi salah satu cara pemetaan dan membangun jaringan antara perupa-perupa dari wilayah III Cirebon dan seni rupa di Cirebon khususnya bisa menjadi hidup. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *