Hadiri Dies Natalis ke-63 UGJ Cirebon, Ustaz Wijayanto Pesan Hal Ini
Cirebon,- Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) menggelar Tasyakuran Dies Natalis ke-63 di Auditorium Kampus I UGJ, Jalan Pemuda, Kota Cirebon, Selasa (16/1/2024). Dalam kegiatan itu, UGJ menghadirkan penceramah kondang Indonesia, Ustaz Wijayanto.
Dalam kesempatan itu, Ustaz Wijayanto mengucapkan selamat atas Dies Natalis ke-63 Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon. Mudah-mudahan, lanjut Wijayanto, bisa membawa keberkahan dan usia 63 ini menuju kedewasaan.
“Saya apresiasi Dies Natalis ke-63 UGJ, tapi saya di undang untuk bicara bagaimana mensyukuri tentang kebersamaan, tentang cita-cita, bagimana melahirkan sarjana-sarjana yang berkarakter,” ujarnya.
Di usia ke-63, kata Ustaz Wijayanto, UGJ ingin melahirkan sarjana-sarjana berkualitas. Namun, menurutnya, ada tiga rongga yang penting untuk dipenuhi di dalam universitas ini.
“Pertama rongga perut, sandang, pangan, papan, tetapi jauh lebih penting juga rongga kepala, yaitu bagaimana intelktualitas dan pendidikan, serta yang lebih penting lagi rongga dada. Karena mau iptek sehebat apapun, kalau tidak dengan imtak (iman dan taqwa) maka tidak ada artinya,” katanya.
Problem bangsa ini, menurut Ustaz Wijayanto adalah lupa di dalam mengedepankan bangunlah jiwanya, bangunlah badannya. Karena saat ini banyak yang fokus terhadap bangunlah badannya baru jiwannya.
“Padahal semangat dari amanat Indonesia Raya adalah bangunlah jiwannya, bangunlah badannya. Maka yang menjadi masalah sekarang adalah bagaimana menciptakan sarjana yang berintegritas, berkualitas,” ungkapnya.
Untuk itu, menurut Ustaz Wijayanto, semangat ini menjadi penting, sangat penting membuat knowledge. Karena, knowledge saat ini banyak pengetahuan yang tidak diimbangi dengan karakter.
Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Swadaya Gunung Jati (YPSGJ), Prof.Dr.H. Mukarto Siswoyo, Drs., M.Si., mengatakan di usia UGJ yang tidak muda lagi, kami terus memastikan diri bahwa kontribusi, partisipasi terhadap upaya ikut serta mencerdaskan anak-anak bangsa, itu jalan yang kami pilih untuk berbakti kepada nusa dan bangsa ini.
“Oleh karena itu, di usia yang ke-63 ini, kami mengajakan seluruh jajaran, mulai dari rektor sampai office boy bekerja bersama, berkolaborasi, bahu membahu didasari oleh keikhlasan bekerja. Soal rejeki itu Allah yang atur,” ujarnya.
“Tetapi, ketika pekerjaan itu dilakukan dengan ikhlas, akan sekali banyak yang kita dapatkan di dunia dan akheratnya,” sambungnya.
Kehadiran Ustaz Wijayanto, kata Mukarto, ingin membangun jiwa dari para dosen, tenaga kependidikan, pejabat struktural, dan semuanya, termasuk mahasiswa. Sehingga, didalam menempuh ilmu dan mempelajari ilmu, terus didasarkan pada lillah.
“Kalau itu sudah bisa ditanamkan oleh seluruh jajaran, Insyaallah UGJ akan semakin maju,” pungkasnya. (HSY)