Diskusi Publik : Usia Cirebon 654, Antara Harapan dan Tantangan

Cirebon,- Forum Pimpinan Redaksi (Pemred) Kota Cirebon menggelar diskusi publik dengan tema “Hari Jadi Cirebon 654, Antara Harapan dan Tantangan”, Sabtu (29/7/2023). Acara yang berlangsung di WD Cafe Jalan Widarasari III, Tuparev Cirebon itu menghadirkan dua tokoh Cirebon yakni Irjen Pol (Purn) Dr. H. Agung Makbul dan Drs. H. Mahfuz Sidik, M.Si.

“Diskusi publik tentang Cirebon ke depan adalah suatu ide atau gagasan yang baik yang dilaksakanakan oleh Forum Pemred. Kita sebagai orang Cirebon harus mempunyai atau memiliki bagaimana Cirebon ke depan,” ujar Agung usai kegiatan.

Dengan adanya diskusi publik ini, menurut Agung, kita bisa mengetahui apa yang dirindukan oleh masyarakat Cirebon. Sehingga, poin dari diskusi ini adalah mencari bagaimana pemimpin ke depan bisa membangun Kota Cirebon, membangun sumber daya manusia, seni budaya dan dikenal oleh masyarakat luas.

BACA YUK:  691 PPK Dilantik, Pj Wali Kota Cirebon Minta PPPK Berikan Pengabdian dan Pelayanan yang Terbaik

“Sehingga, dapat membuat masyarakat yang mempunyai kesejahteraan unggul. Dan adanya suatu perubahan, serta ke depan masyarakat Cirebon bisa lebih baik. Kegiatan ini juga berkaitan dengan Milad Kota Cirebon ke-654,” katanya.

Dari hasil diskusi publik ini, Agung menyimpulkan untuk bagaiaman mencari pemimpin yang memiliki visi misi. Namun, visi misi itu tidak hanya mencari slogan, tapi benar-benar harus di wujudkan di dalam kenyataan nanti.

Sementara itu, Mahfuz Sidik mengatakan di usia Cirebon yang ke-654 ini perlu perubahan yang mendasar dan percepatan. Hal itu, menurutnya, harus dimulai dari adanya visi dan konsep baru pembangunan Kota Cirebon.

“Kalau kita bandingkan dengan kota-kota lain di Indonesia saja, Cirebon ini relatif masih jauh tertinggal kalau kita ukur dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) atau Indeks Pembangunan Manusianya (IPM),” ujar Mahfuz.

BACA YUK:  Buka Puasa di Swiss-Belhotel Cirebon, Bisa Dapat Hadiah Menginap

Tahun depan, kata Mahfuz, akan ada pilkada dan akan memiliki pemimpin yang baru. Oleh karena itu, sebelum masyarakat di Kota Cirebon digiring untuk memulai bicara figur, kita harus mengisi ruang pikiran masyarakat dengan berbicara apa dulu.

“Apa yang diperlukan oleh Cirebon, konsep pembangunan kota macam apa yang diperlukan untuk Kota Cirebon yang usianya sudah jauh lebih tua dengan kota-kota lain di Indonesia. Tapi dari sisi kualitas pembangunannya justru malah jauh tertinggal,” katanya.

Sehingga, tambah Mahfuz, bagaimana menjadikan Cirebon sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan yang baru.

BACA YUK:  Program Angkutan Motor Gratis Hadir di Stasiun Prujakan Cirebon

” Itulah ide besarnya yang menurut saya bisa kita ajak siapapun yang mempunyai kemampuan dan keinginan memimpin Cirebon, harus mulai diskusi tentang hal ini. Karena masih ada waktu setengah tahun ke depan,” ungkapnya.

Yang harus dibenahi, kata Mahfuz, bagaimana meningkatkan pendapatan daerah yang itu merupakan cermin dari meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Selain itu, harus meningkatkan dengan cepat IPMnya.

“Seperti contoh, indeks pendidikannya hanya 10 dari skala 15. Artinya kita masih tertinggal jauh, padahal ini kota yang saya kira sangat mumpuni sebagai pusat pendidikan di luar kawasan Cirebon. Dan banyak hal-hal lain yang memang menurut saya perlu dibenahi terkait dengan konsep Kota Cirebon sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru,” pungkasnya. (HSY)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *