Bulan Agustus 2019, Kota Cirebon Alami Inflasi Sebesar 0,24 Persen
Cirebon,- Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cirebon merilis pada Agustus 2019, Kota Cirebon mengalami inflasi sebesar 0,24 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 131,94.
1. Alami Inflasi
Kepala BPS Kota Cirebon, Joni Kasmuri mengatakan dari 7 kota pantauan IHK di Provinsi Jawa Barat, tercatat 6 kota mengalami inflasi dan 1 kota mengalami deflasi.
“Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bandung 0,61 persen dan terendah terjadi di Kota Tasik 0,04 persen,” ujarnya dalam siaran tertulis, Rabu (4/9/2019).
“Sementara itu, yang mengalami deflasi terjadi di Kota Sukabumi sebesar 0,04 persen,” imbuhnya.
Lanjut Joni, Kelompok yang memberikan andil inflasi terbesar di Kota Cirebon adalah pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,2142 persen.
“Kalau di Subkelompok kan, yang memberikan andil inflasi terbesar yaitu pendidikan sebesar 0,1998 persen,” terangnya.
Sedangkan, tambah Joni, Provinsi Jawa Barat mengalami inflasi 0,39 persen dan Nasional mengalami inflasi 0,12 persen.
Baca Yuk: Pada Bulan Mei 2019, Kota Cirebon Alami Kenaikan Inflasi Sebesar 0,37 Persen
2. Perbandingan Inflasi Tahunan
Tingkat inflasi tahun kalender Agustus 2019 dan tingkat inflasi tahun ke tahun Agustus 2019 terhadap Agustus 2018, masing-masing sebesar 1,51 persen dan 2,33 persen.
“Pada periode yang sama, Agustus 2018 terjadi deflasi sebesar 0,32 persen,” bebernya.
Sedangkan, untuk tingkat inflasi tahun kalender Agustus 2018 dan tingkat inflasi tahun ke tahun Agustus 2018 terhadap Agustus 2017, masing-masing sebesar sebesar 1,98 persen dan 2,65 persen.
3. Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran
Pada bulan Agustus 2019, kata Joni, empat kelompok pengeluaran mengalami inflasi dan tiga kelompok pengeluaran mengalami deflasi.
Empat kelompok yang mengalami inflasi yakni kelompok makanan jadi, kelompok perumahan, kelompok pendidikan, dan kelompok sandang.
Sedangkan untuk tiga kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok bahan makanan, kelompok kesehatan, dan kelompok transpor.
Joni menjelaskan untuk kelompok makanan jadi seperti minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,15 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar mengalami inflasi sebesar 0,02 persen. Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mengalami inflasi sebesar 2,91 persen, dan Kelompok sandang mengalami inflasi sebesar 1,12 persen.
“Yang deflasinya, Kelompok bahan makanan deflasi sebesar 0,24 persen. Kelompok kesehatan deflasi sebesar 0,11 persen dan Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan deflasi sebesar 0,06 persen,” jelasnya.
4. Perbandingan Inflasi dan Deflasi Antarkota IHK di Jawa
Dari dua puluh enam kota IHK di Pulau Jawa, menurut Joni, tercatat 21 kota IHK mengalami inflasi dan 5 kota IHK mengalami deflasi.
“Inflasi tertinggi terjadi di Kota Kudus sebesar 0,82 persen. Sementara inflasi terendah terjadi di Kota Madiun sebesar 0,04 persen,” kata Joni.
“Deflasi terjadi di Kota Kediri sebesar 0,23 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Tegal sebesar 0,02 persen,” pungkasnya. (AC212)