BT Batik Trusmi Pecahkan Rekor Membatik Terbanyak Oleh Pelajar Cirebon

Cirebon,- Ribuan pelajar dari berbagai sekolah mengikuti pembatikan serentak yang diselenggarakan oleh BT Batik Trusmi, di Kawasan BT Batik Trusmi Jalan Syekh Datul Kahfi, Trusmi, Kabupaten Cirebon, Selasa (1/10/2019).

Kegiatan yang bertajuk “Mega Mendung Untuk Negeri” ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional tahun 2019 yang jatuh pada tanggal 2 Oktober 2019.

Pembatikan serentak ini juga dicatat oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) atas pencapaian membatik oleh pelajar terbanyak, dengan jumlah 2.832 pelajar dari 17 sekolah.

1. Peringati Hari Batik Nasional

Ibnu Riyanto, pemilik BT Batik Trusmi mengatakan kegiatan pembatikan massal ini diikuti oleh 2.832 peserta pelajar yang terdiri dari anak-anak Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari 17 sekolah.

“Ini sebagai wujud penghormatan kepada batik sebagai salah satu budaya nenek moyang yang masih hidup dan lestari hingga saat ini,” ujarnya.

BACA YUK:  Untag 1945 Cirebon Bantu Korban Banjir di Wilayah Cirebon Timur

Lanjut Ibnu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan batik sejak dini, khususnya batik khas daerah Cirebon. Karena itulah, kegiatan pembatikan massal ini mengusung tema “Mega Mendung Untuk Negeri”.

2. Mengenalkan Batik Sejak Dini

Menurut Ibnu, acara pembatikan massal menggandeng pelajar, agar mereka terbangun rasa memiliki dan peduli terhadap batik.

Pihaknya berharap, Mega Mendung Untuk Negeri ini dapat mengajak generasi masa kini untuk menjadi generasi cinta batik dan mengenal batik sejak dini.

“Serta dalam melestarikan batik daerah sebagai kearifan lokal yang punya nilai leluhur,” pungkasnya.

Membatik oleh pelajar terbanyak, dengan jumlah 2.832 pelajar dari 17 sekolah.

3. Tiga Kali Mendapatkan Rekor MURI

Sementara itu, Ariani Siregar, selaku Senior Manager MURI mengatakan bahwa BT Batik Trusmi sebelumnya telah 2 kali mencatatkan prestasi di MURI yaitu Pemilik Toko Batik Terluas pada usia termuda dan Pembuatan Cap Batik Terbesar.

BACA YUK:  HUT ke-78 TNI AU di Kota Cirebon Dimeriahkan dengan Kegiatan Sosial

“Pertama kali BT Batik Trusmi mencatatkan prestasi pada 24 Maret 2013 dan pembuatan cap batik pada terbesar pada 1 Oktober 2014. Dan tahun ini kembali mencatatkan rekor MURI atas pencapaian membatik oleh pelajar terbanyak,” ujarnya kepada awak media.

Lanjut Ariani, pencapaian reko MURI ini berhasil menumbangkan rekor sebelumnya yaitu seragam batik sekolah hasil karya siswa terbanyak 2.500 oleh sekolah Santo Aloysius Bandung pada tanggal 22 Februari 2016.

“Karsa, Karya, dan Prestasi ini kami catat di MURI sebagai rekor dunia dengan urutan rekor yang ke 9.206,” jelasnya.

4. Rekor Yang Berkaitan Dengan Batik

Menurut Ariani, Rekor MURI juga telah mencatat berbagai rekor yang berkaitan dengan batik, seperti mewarnai di permukaan mobil motif batik terbanyak 3 unit pada 7 Oktober 2017 di Jakarta.

BACA YUK:  Polres Cirebon Kota Lakukan Pengamanan Ketat Pendistribusian Logistik Pemilu 2024 ke PPK

Kemudian membatik oleh penyandang disabilitas terbanyak dengan jumlah 253 disabilitas di Semarang pada 4 Oktober 2017, membatik dengan teknik ikat celup oleh mahasiswa terbanyak, 2.251 di Semarang pada 13 September 2017.

Membatik Lintas Generasi terbanyak, mulai tingkat Pendidikan Anak Usia Dini hingga lansia di Gunung Kidul pada 20 Agustus 2017. Lalu ada Panjang layang-layang motif batik terbanyak di dalam mall ada 50 layang- layang di Jakarta pada 16 Agustus 2015, Pameran batik terbanyak hasil karya siswa sebanyak 1.500 karya batik di Bandung pada 16 Agustus 2016.

“Dan membatik pada kain terpanjang, 3.005 meter pada 2 Oktober 2014 di Yogyakarta,” tandasnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *