Berwirausaha Sejak Sekolah, Saskia Dyra Makin Pintar Bagi Waktu

Cirebon,- Namanya Saskia Dyra. Salah satu Direktur Perusahaan Program Kewirausahaan (PKwu) di SMA Negeri 4 Kota Cirebon. Meski baru duduk di bangku kelas XI, Dyra sudah mampu mengelola perusahaannya di bidang kuliner dengan baik, dan meraih laba berlipat-lipat.

Program Kewirausahaan yang termanage baik oleh kepala sekolah beserta guru-guru SMA Negeri 4 ini menjadikan anak-anak didik tak hanya pandai dalam belajar, melainkan pandai berwirausaha dan menghasilkan bibit-bibit pengusaha muda.

Dyra (sapaan akrab Saskia Dyra) contohnya. Dia merasakan sendiri manfaat dari PKwu ini dengan semakin pandainya membagi waktu antara menjalani PKwu dan juga sekolah. Tapi, Dyra tetap menjadi siswi berprestasi dikelasnya.

“Sudah setahun ini menjalankan PKwu di sekolah. Memang waktu awal-awal susah menyeimbangkan waktu antara PKwu dan tugas-tugas sekolah. Apalagi satu perusahaan yang dibentuk ini belum satu visi misi antar anggota satu dengan yang lainnya,” ungkap Dyra.

BACA YUK:  Polres Cirebon Kota Bersama Bejo Jahe Merah Berangkatkan 100 orang Mudik Gratis ke Semarang dan Solo

Sebelumnya, Dyra mengaku proposal pertama perusahaannya ditolak. Dia mengusung kuliner dengan olahan pedas berbahan ceker. Karena awalnya dia berpikir target pasarnya adalah teman-teman seusianya yang notabene senang makanan pedas. Namun hal itu tidak sejalan dengan keinginan sekolah.

“Proposal pertama itu ditolak karena sistem dari pihak sekolah itu inginnya perusahaan-perusahaan yang ada di PKwu ini jangan jadi pengikut usaha yang pernah ada, malah harusnya menciptakan usaha lain,” ujar dara kelahiran Jakarta, 1 Januari 2002.

Kemudian proposal keduanya dibentuk baru lagi berupa ketempling rebon. Ini terinspirasi dari salah satu anggota Dyra yang berasal dari Kuningan. Disana banyak home industri yang memproduksi ketempling. Namun perusahaan yang dipimpin Dyra ini mengemas ketempling dengan rebon untuk mengangkat kekhasan Cirebon itu sendiri.

BACA YUK:  Aston Cirebon Hotel Kembali Raih Penghargaan Wajib Pajak Teladan Tahun 2024

“Nah, yang proposal kedua ini langsung diterima karena memang belum ada inovasi kuliner yang seperti itu, dan kita mengangkat kearifan lokal,” ujarnya.

Wanita berambut panjang ini mengatakan, omzet yang didapatkan dari berjualan itu bisa berlipat-lipat. Dari modal awal Rp1 juta, dia bisa mengembalikan hingga Rp6 juta. Hingga kini, perusahaan yang dinamainya Laverpoool itu memiliki rasa original dan pedas.

Satu dua bulan pertama, Dyra mengenalkan produknya dengan memberikan tester kepada teman-temannya dan juga para guru. Mereka juga semangat berjualan di Car Free Day (CFD) untuk mengenalkan prodak lebih luas. Tak hanya itu, mereka membuat media sosialnya sendiri dan memasarkan secara online.

BACA YUK:  Hari ini, Dua TPS di Kecamatan Kejaksan Gelar Pemungutan Suara Ulang

“Setelah banyak yang nyobain, ternyata banyak yang suka. Sampai-sampai dari kapolres Cirebon juga ngeborong makanan kita,” ucapnya.

Saat ini, Dyra dan teman-temannya pun mengembangkan usahanya dengan menambah olahan rengginang rebon. Kuliner yang satu ini juga banyak disukai oleh penggemarnya. Hingga kini, banyak yang memesan baik dari Cirebon maupun luar kota lainnya.

“Kedepannya saya dan teman-teman akan terus berinovasi menciptakan usaha yang lain agar perusahaan Laverpoool ini tetap maju, dan bisa menjadi contoh bagi adik-adik PKwu lainnya,” tutupnya. (AC560)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *