Begini Pertolongan Pertama Jika Melihat Penderita Epilepsi

Cirebon,- Seseorang yang terkena epilepsi (ayan) menimbulkan kepanikan bagi orang di sekitar. Dengan gejala seperti kejang-kejang, kehilangan kesadaran, mata berputar, mulut keluar busa, dan yang lainnya jelas sangat menghawatirkan.

Namun, sebenarnya jika mengetahui penanganan yang tepat akan mengurangi tingkat kekhawatiran. Lalu bagaimana penanganan yang tepat? Dan apa itu epilepsi secara mendetail?

Ini dia penjelasan dari dr. Jerry Hartawan, Sp.S. dan dr. llham Bondan, Sp.A. yang merupakan dua narasumber pada seminar Epilepsi di RS Putera Bahagia.

“Epilepsi adalah gangguan fungsi otak secara periodik atau terjadi berulang-ulang karena ada muatan listrik berlebihan dan tidak teratur pada sel-sel otak secara tiba-tiba,” jelas dr. Jerry kepada About Cirebon, Sabtu (5/5/2018).

BACA YUK:  Pelatih Bara Boxing Club, Subagja Diprediksi Terpilih Jadi Anggota DPRD Kota Cirebon

Orang epilepsi biasanya mengalami satu atau lebih, semisal tiba-tiba tidak dapat bicara, kehilangan kesadaran, dipanggil hingga disakiti tidak bereaksi, badan seperti ditarik ke segala arah, kedua tangan kejang, kaki menendang-nendang, mata berputar, mulut keluar busa, dan masih banyak lagi ciri lainnya.

“Epilepsi itu sebenarnya tidak sama dengan kejang-kejang karena demam atau lainnya, karena epilepsi tidak harus kejang dan kejang itu belum tentu epilepsi,” tegasnya.

Pertolongan pertama yang harus dilakukan oleh orang sekitar jika terjadi serangan tanpa kejang (terlihat bengong, bingung, tidak berespons, gerakan tidak bertujuan) yaitu dengan tetap mendampingi penderita. Kemudian jauhkan benda-benda berbahaya, jangan menahan gerakan penderita, jauhkan dari hal-hal yang mengakibatkan bahaya, setelah itu ajak penderita bicara dan tetap bersamanya sampai kesadaran benar-benar pulih.

BACA YUK:  Catat Tanggalnya, Grage Mall Bakal Gelar Late Night Sale

Adapun jika seseorang mengalami serangan kejang sebaiknya tetap tenang, catat lamanya kejang, baringkan dilantai, jauhkan dari benda berbahaya, longgarkan segala sesuatu yang melingkari leher, jangan menahan gerakan penderita, jangan letakkan apa pun di mulutnya, miringkan posisi tidurnya agar cairan mulut dapat keluar, dan setelah itu ajak bicara perlahan, jangan meninggalkan penderita sampai keadaan kembali pulih.

“Kebanyakan orang biasanya memasukkan sendok ke dalam mulut penderita epilepsi, nah itu seharusnya jangan, biarkan dia tidur dengan posisi miring, agar busanya tidak tertelan ke dalam tubuh,” terangnya.

BACA YUK:  Selama Lebaran 2024, Dinkes Kota Cirebon Siapkan 112 Petugas Kesehatan

Panggil ambulans atau tenaga kesehatan apabila kejang berlangsung lebih lama dari 5 menit, kesadaran dan pernafasan tidak membaik setelah serangan berakhir, jika kejang berulang dan kejadian berbahaya lainnya terhadap pasien.

Begitu pun yang disampaikan oleh dr. Ilham, diadakannya seminar ini menjadikan beberapa orang yang awam mampu memahami epilepsi. Sehingga diharapkan mampu menyampaikan isi seminar dan menularkan pengetahuannya kepada masyarakat luas. (AC560)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *