Tahun 2023, Disbudpar Kota Cirebon Akan Luncurkan Calendar of Events

Cirebon,- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon akan meluncurkan Calendar of Events selama tahun 2023. Pihaknya akan mengundang berbagai pihak untuk menyepakati kegiatan yang ada di Kota Cirebon selama tahun 2023.

Kepala Disbudpar Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya mengatakan bahwa dalam pekan ini Disbudpar Kota Cirebon akan mengundang pihak Keraton, Peguron, dan lain sebagainya, termasuk pegiat budaya untuk menyepakati Calendar of Events Kota Cirebon tahun 2023 terkait Budaya dan Religi. Selain itu, pihaknya juga akan mengundang pelaku pariwisata untuk menyepakati kegiatan pariwisata di Kota Cirebon.

“Jadi tahun 2023 ini ada dua tema besar yang akan kami hadirkan dalam Calendar of Events. Kami juga akan mengundang berbagai pihak untuk menyepakati Calendar of Events pada tahun 2023 ini dengan berbagai pihak,” ujar Agus kepada About Cirebon, Jumat (13/1/2023).

Untuk bulan Januari 2023 ini, kata Agus, dijadwalkan untuk pematangan jadwal, kemudian diserahkan kepada Wali Kota Cirebon untuk bisa ditetapkan sebagai Calendar of Events 2023 di Kota Cirebon. Akan tetapi, tambah Agus, kegiatan Events akan dimulai pada di tanggal 22 Januari 2023 di momentum tahun baru imlek.

“Moment Tahun Baru Imlek ini masuk dalam kategori budaya. Jadi momen ini akan menjadi awal dalam kegiatan Calendar of Events tahun 2023 di Kota Cirebon,” ungkap Agus.

Agenda kegiatan budaya dan religi, kata Agus, yang sudah berjalan dan masuk dalam Calendar of Events yaitu kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Keraton-Keraton. Seperti wisata religi yang sudah berjalan yaitu tradisi Kliwonan, yang mana tradisi tersebut diselenggarakan hampir seluruh keraton.

“Meskipun isi dari tradisi Kliwonan ini doa dan pengajian tawasul. Tapi saya pikir akan coba kita kemas menjadi sebuah tradisi yang menarik. Kita juga sudah masukan tradisi Rajaban, Grebeg Syawal, tradisi Syuroan. Nanti kita juga akan kita masukan dari beberapa masjid yang secara rutin menyelenggarakan even religi,” kata Agus.

Selain even wisata religi, tambah Agus, event budaya juga sudah ada beberapa yang masuk dalam Calendar of Events yaitu tradisi Macapatan atau pembacaan kidung tradisi Cirebon, Jamasan tradisi mencuci benda-benda pusaka.

“Ada juga tradisi yang masih berjalan di Keraton Kasepuhan dan Keraton Kanoman yaitu tradisi menerima bakti kayu, Jamasan khusus gamelan sekaten di Keraton Kasepuhan yang dilaksanakan pada bulan Ramadan, Jamasan keris dan kereta barong, selamatan bubur syuro, bakaseman ikan, panjang jimat, hingga apemam,” bebernya.

“Memang beberapa tradisi ini sudah ada di SK kan menjadi warisan budaya tak benda, ada juga yang sedang dalam pengusulan di tahun 2022 kemarin,” sambungnya.

Tahun 2022 lalu, menurut Agus, sudah ada beberapa even yang bisa menarik menarik wisatawan dari luar, seperti contoh sport tourism yaitu kegiatan Triathlon yang diselenggarakan oleh Korem 063/SGJ, akan dimasuki dalam Calendar of Events tahun 2023.

“Kegiatan yang berjalan di tahun 2022 kemarin, memang kita usulkan kembali di tahun 2023 untuk masuk di dalam Calendar of Events tahun 2023. Prosesnya juga kita akan minta input dari perangkat daerah yang lain, termasuk dari pimpinan, kira-kira di tahun 2023 akan ada kalender wisata besar apa yang akan dimasukan di Calendar of Events,” jelasnya.

Agus mengaku, pada tahun 2023 ini Kota Cirebon memang baru membuat Calendar of Events. Sebelumnya, menurut Agus, kegiatan-kegiatan yang ada di Kota Cirebon hanya mengalir saja.

“Maka dari awal saya pikir, kita harus duduk bareng untuk memikirkan bagaimana strategi promosinya dengan teman-teman di industri pariwisata. Karena mereka juga, mau jualan susah kalau memang kita belum punya Calendar of Events,” pungkasnya. (HSY)