Surat Terbuka untuk Bapak Menteri Perdagangan Republik Indonesia tentang Minyak Goreng

Cirebon,- Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD Kota Cirebon, Harry Saputra Gani membuat surat terbuka untuk Menteri Perdagangan (Mendag) RI Muhammad Lutfi. Surat terbuka tersebut berkaitan dengan ketersediaan minyak goreng dan juga kebijakan terkait Harga Eceran Tertinggi (HET).

Berikut surat terbuka Harry Saputra Gani untuk Menteri Perdagangan RI :

Kebijakan Menteri Perdagangan (Mendag) dengan mematok HET Rp. 14 ribu bagi minyak curah tidak diimbangi dengan kesiapan kementrian yang bapak pimpin dalam mendistribusikan stok minyak curah secara merata. Contohnya di Kota Cirebon, dari info yang didapat pada saat adanya sidak Forkopimda bahwa Kota Cirebon belum mendapat distribusi minyak curah.

BACA YUK:  Semarakkan Bulan Ramadan, Swiss-Belhotel Cirebon Gelar Lomba Keagamaan

Dengan tidak adanya minyak curah di kota kami, tentu seluruh masyarakat Cirebon akan membeli minyak premium. Sedangkan bapak Mendag mereleksasi harga minyak premium dengan mekanisme pasar berimbas harga ecer di pasaran di kisaran 24 ribu – 27 ribu per liter.

Bapak Mendag yang saya hormati, saya meyakini jika mengikuti mekanisme pasar, harga minyak akan terus meningkat hingga bulan suci Ramadhan, bukan tidak mungkin bisa tembus lebih dari 30 ribu rupiah per liternya.

Bapak Mendag yang saya hormati, seharusnya bapak tetap membuat kebijakan mematok HET bagi minyak premium agar harga-harga dapat dikendalikan, agar masyarakat dapat merasa aman.

BACA YUK:  IKA AKIP dan Poltekip Se-Ciayumajakuning Gelar Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama

Bapak Mendag yang saya hormati kebijakan keliru anda berimbas kepada Presiden kita.

Bapak Mendag yang saya hormati, cobalah anda bisa belajar dari menteri sebelum bapak untuk dapat mengadopsi cara beliau mengendalikan harga pasar sembako.

Pada era  menteri perdagangan Enggartiasto Lukito, 3 tahun berturut turut harga pasar terkendali baik di bulan suci, Ramadhan, Di Natal dan tahun baru, maupun di hari Raya Imlek, semua bahan sembako tersedia dan harga dapat di kendalikan.

Pak turun ke lapangan, double croscek di lapangan jangan hanya menerima laporan tertulis sepihak saja. Rangkul semua para produsen sembako, para distributor sembako, ajak mereka bicara, ajak mereka untuk mengambil untung yang sewajarnya, ajak mereka untuk dapat bisa berempati kepada masyarakat yang sudah 3 sudah susah menghadapi pandemi Covid 19.

BACA YUK:  Tradisi Grebeg Syawal Keraton Kasepuhan Cirebon Diwarnai Insiden Penolakan

Harry Saputra Gani

Ketua Fraksi NasDem DPRD Kota Cirebon

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *