Sukseskan Program Pemerintah, Skrining dan Deteksi TBC Gratis Digelar di Cirebon

Cirebon,- PT KAI Daop 3 Cirebon bekerja sama dengan Unit Pelayan Terpadu (UPT) Puskesmas Nelayan menyelenggarakan kegiatan skrining dan deteksi penyakit Tuberculosis (TBC) kepada pegawai KAI, porter, penumpang kereta api, dan masyarakat sekitar secara gratis, Rabu (15/6/2022).

Kegiatan tersebut dalam rangka menyukseskan program pemerintah dalam hal menangani penyebaran penyakit TBC (Tuberkulosis) di lingkungan masyarakat, khususnya di Kota Cirebon. Kegiatan yang bertajuk “Investasi Untuk Eliminasi TBC Selamatkan Bangsa” melibatkan 6 tenaga kesehatan dari Puskesmas Nelayan Kota Cirebon.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari Program TOSS TBC (Temukan dan Obati Sampai Sembuh TBC ) yang pendanaannya dibantu oleh pihak USAID. Kegiatan ini kami targetkan sebanyak 200 orang yang dilayani,” ujar Suprapto, Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon.

BACA YUK:  Simpatisan Capres Amin, Gowes Cirebon - Jakarta Untuk Kampanye Akbar

TBC atau Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan karena adanya kuman Mycobacterium Tuberculosis yang masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan. TBC adalah penyakit infeksi yang menular dan juga dapat menyerang organ tubuh, terutama paru-paru.

Penyakit Tuberkulosis (TBC) adalah masalah kesehatan terbesar di dunia setelah HIV. TBC harus ditangani dengan serius. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) di Indonesia kasus TBC mencapai angka 1.000.000 kasus. Dan jumlah kematian akibat penyakit Tuberkulosis diperkirakan mencapai 110.000 kasus per tahun.

BACA YUK:  Stabilkan Harga Beras, Pemda Kota Cirebon Akan Gelar Gerakan Pasar Murah di 5 Titik

TOSS TBC, kata Suprapto, merupakan singkatan dari Temukan dan Obati Sampai Sembuh TBC. Pedekatan dari kegiatan tersebut diantaranya adalah menemukan, mediagnosis, mengobati, dan menyembuhkan pasien TBC, untuk menghentikan penularan TBC di masyarakat.

“Secara garis besar Langkah-langkah TOSS TBC ini, menurut Suprapto, terbagi 3, pertama temukan gejala di masyarakat. Kedua, Obati TBC dengan tepat dan cepat. Dan Ketiga, Pantau pengobatan TBC sampai sembuh.

“Semoga dengan keperdulian dan kerjasama dari seluruh stakeholder, kita bisa mewujudkan mobilitas di transportasi kereta api yang sehat, sman, nyaman dan cepat. Sehingga melalui kelancaran mobilitas transportasi kereta api tersebut, kita bisa meningkatkan pertumbuhan perekonomian dan pembangunan di masa yang akan datang,“ tutup Suprapto. (HSY)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *