Setelah Pandemi, Industri Jasa Pernikahan di Kota Cirebon Semakin Banyak

Cirebon,- Setelah mengalami mati suri karena pandemi COVID-19, Industri jasa Wedding Organizer (WO) di Kota Cirebon mengalami tren. Banyak bermunculannya wedding organizer – wedding organizer baru yang bersifat masif.

Hal tersebut disampaikan Retania Primasari, pemilik Nayyara Wedding Organizer saat ditemui About Cirebon di salah satu hotel di Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Selasa (16/5/2023).

Menurut Retania, hal tersebut dikarenakan pada saat pandemi COVID-19 banyak pengantin yang menggelar pesat pernikahan hanya sebatas akad nikah. Sehingga, saat dilaksanakannya akad nikah terlebih dahulu hanya dihandel oleh segelintir orang.

“Akhirnya, yang tadinya bukan wedding organizer banyak sekali bermunculan dan itu dirasakan sekali oleh kami-kami yang sudah lama berkecimpung di dunia wedding organizer. Sekarang ini banyak sekali WO-WO baru yang bermunculan,” ujarnya.

BACA YUK:  Info Loker ! Lowongan Kerja Terbaru di Army Online Shop April 2024

Namun, Retania menanggapi fenomena tersebut menjadi sesuatu yang positif di dunia industri jasa pernikahan. Karena, kata Retania, musibah Pandemi COVID-19 ini disisi lain membuka peluang pekerjaan yang baru.

“Pandemi COVID-19 yang meluluhlantahkan jasa bisnis event organizer, wedding organizer, dan tour and travel ini bisa membuka lahan pekerjaan yang baru. Tinggal kami-kami yang sudah lama berkecimpung di dunia WO ini harus mempertahankan ciri khas dan selalu mengikuti perkembangan,” katanya.

Hadirnya WO-WO baru itu, kata Retania, selain menjadi hal yang positif, tentunya juga berdampak pada persaingan harga yang tidak sehat. Sehingga, wedding organizer – wedding organizer yang sudah lama berkecimpung di jasa pernikahan ini harus tetap mempertahankan ciri khas.

BACA YUK:  Percepat Pelayanan, Kapolresta Cirebon Luncurkan Layanan SKCK dan Perpanjangan SIM di Mal Pelayanan Publik

“Disisi lain tentunya persaingan harga yang tidak sehat ini membuat pelaku jasa ini, yang sudah lama berkecimpung sedikit kehilangan klien di middle low. Karena memang harga yang ditawarkan jauh dibawah harga standar yang sudah kami-kami tetapkan. Oleh karena itu persaingan harga yang tidak sehat ini berpengaruh sangat signifikan,” ungkapnya.

Perihal trend pernikahan di tahun 2023, kata Retania, tahun ini masih terbawa dengan trend saat pandemi COVID-19. Masih banyak yang mempertanyakan terkait acara pernikahan yang bersifat intimade atau small wedding.

“Kalau dulu sebelum pandemi, hampir semua wedding itu menggelar acara yang mengundang di atas 500 undangan. Tapi sekarang, walau sudah banyak yang menggelar acara pernikahan besar-besaran, namun masih banyak yang menggelar acara dengan konsep small wedding atau mengundang dibawah 500 undangan,” katanya.

BACA YUK:  Pererat Silaturahmi dengan Warga, Pemda Kota Cirebon Gelar Tarhim Selama Ramadan

Konsep small wedding itu, menurut Retania, seperti acara-acara pernikahan di luar negri yang mengundang tamu tidak sampai ribuan orang. Sehingga, konsep small wedding ini menjadi pilihan untuk menggelar acara pernikahan yang tidak mengundang banyak orang.

“Konsep ini akhirnya menjadi pilihan para calon pengantin untuk menggelar acara pernikahan dan meneruskan kebiasaan-kebiasaan saat Pandemi COVID-19. Sehingga trend industri jasa pernikahan di Kota Cirebon sudah mulai menggeliat sejak akhir tahun 2022,” pungkasnya. (HSY)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *