Serabi di Perempatan Lampu Merah Sumber Miliki Cita Rasa yang Khas

Cirebon – Serabi merupakan salah satu makanan tradisional yang ada di Indonesia. Pada umumnya makanan ini dibuat dari bahan pokok tepung yang dicampur dengan irisan kelapa. Proses pembuatan serabi juga masih menggunakan cara tradisional dengan menggunakan tungku yang terbuat dari tanah liat. Selain itu proses pembakarannya juga menggunakan kayu-kayu sehingga menimbulkan ciri khas rasa yang berbeda.

Hampir di setiap daerah ada pedagang yang menjual serabi ini. Uniknya, setiap daerah mempunyai ciri khas dan rasa yang berbeda-beda.

BACA YUK:  Upacara Penandatanganan: Kerja Sama Cambridge dan TeachCast

Cirebon salah satu daerah yang tak bisa lepas dari makanan serabi. Setiap desa ada yang menjualnya, bahkan banyak yang berjualan di samping jalan. Salah satunya di perempatan jalan Fatahilah atau yang biasa orang mengenalnya dengan perempatan lampu merah Sumber. Tersedia serabi berbagai toping dan dihargai sebesar Rp. 2.000. Sedangkan khusus toping telur itu dihargai Rp.5.000.

Selain serabi disini juga tersedia berbagai makanan yang digoreng seperti tempe goreng, bakwan bahkan tahu isipun ada sebagai pelengkap makanan tradisional ini. Tak lupa penjual juga menyediakan sambal untuk pengunjung yang menyukai rasa pedas.

BACA YUK:  Pasca Banjir, Polresta Cirebon Terjunkan Personil Bantu Warga Bersihkan Lumpur

Aminah sebagai penjual serabi mengatakan bahwa setiap harinya berjualan dan pasti ramai pengunjungnya. Dimulai dari sore hari hingga malam hari sekitar pukul 23.00 WIB.

“Berjualan serabi disini dimulai dari 4 tahun yang lalu dan sebelumnya kakaknya yang berjualan disini, bisa dibilang yang berjualan disini turun temurun dari keluarganya” tuturnya.

Selain dari rasa yang khas, pembeli juga disuguhkan dengan pemandangan jalanan pada malam hari yang enak dipandang bagi pecinta makanan jalanan yang biasa disebut dengan street food.

BACA YUK:  Reses di 6 Titik, Wakil Ketua DPRD Kota Cirebon Terima Aspirasi Infrastruktur, Pendidikan Hingga Kesehatan

Bagaimana? Tertarik untuk mencicipi serabi diperempatan lampu merah ini? (Luqman Nurhidayat)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *