Selama Pandemi Transaksi QRIS Mandiri Syariah Naik 16 Persen

Jakarta,- Sejalan dengan cara hidup baru di tengah pandemi, Mandiri Syariah mencatatkan kenaikan nilai transaksi Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) sebesar 16 persen (ytd) sampai dengan September 2020.

Dari transaksi tersebut, 57 persen merupakan transaksi finansial dan 43 persen adalah transaksi sosial seperti zakat, infak, sedekah dan wakaf (ziswaf).

Direktur IT, Operation & Digital Banking Mandiri Syariah Achmad Syafii mengatakan metode transaksi pembayaran non tunai berstandar nasional dari Bank Indonesia ini sangat relevan dengan kondisi pandemi, dimana masyarakat diimbau untuk meminimalisir kontak sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid 19.

Sejak diluncurkan Maret 2020, saat ini Mandiri Syariah telah bekerja sama dengan 21 ribu merchant, dimana 63 persen merupakan merchant komersial termasuk UKM dan lembaga pendidikan, sementara 37 persen adalah masjid dan lembaga sosial.

“Berpijak dari pemahaman kami akan kebutuhan nasabah (customer centric), kami memahami nasabah membutuhkan kemudahan dan kenyamanan layanan dalam transaksi finansial, spiritual dan sosial. Karenanya, kami bekerja sama menyediakan layanan QRIS dengan masjid dan lembaga sosial,” ujar Achmad Syafii di Jakarta.

BACA YUK:  Imbas Banjir Semarang, Perjalanan KA yang Melintas di Daop 3 Cirebon Masih Terganggu

Group Head Digital Banking Sales and Partnership Mandiri Syariah, Riko Wardhana menambahkan hingga September 2020, ada lebih dari 7.600 masjid di seluruh Indonesia yang telah menyediakan layanan QRIS Mandiri Syariah untuk pembayaran zakat, infak, sedekah dan wakaf (ziswaf) jamaahnya.

Kemudahan layanan ini berdampak positif pada saldo rata-rata penerimaan masjid dan lembaga sosial yang naik 24 persen selama periode Juni-September 2020.

“Dengan QRIS, masyarakat cenderung lebih tenang dan nyaman dalam berinfak dan sedekah tanpa harus malu atau takut jumlah sedekahnya diketahui orang lain,” ungkapnya.

Penggunaan QRIS di lingkungan masjid, kata Riko, menjadi peluang bagi pihak masjid dalam merefferalkan jamaah membuka rekening secara online. Dan sebagai perefferal, pengurus masjid akan menerima fee refferal yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk kemakmuran masjid.

BACA YUK:  H+6 Lebaran 2024, Secara Umum Inflasi di Jabar Terkendali

“Layanan ini menjadi pembuka akses masyarakat untuk mendukung sekaligus beralih ke ekosistem syariah” terang Riko.

Dengan metode pembayaran QRIS ini membuat nasabah lebih mudah, murah, cepat dan nyaman dalam melakukan transaksi. Cukup dengan membuka Mandiri Syariah Mobile dan memindai QR code di semua merchant yang telah memiliki barcode QRIS, pembayaran selesai.

Selain itu nasabah tidak perlu lagi melakukan top-up seperti e-wallet karena sumber dana pembayaran berasal dari rekening tabungan Mandiri Syariah.

Setiap merchant yang telah bekerjasama dalam layanan QRIS Mandiri Syariah, akan menerima hasil penjualan yang secara otomatis akan langsung tersimpan di rekening, artinya lebih aman dan bisa dimonitor setiap saat.

Saat transaksi pun, merchant tidak perlu repot lagi menyiapkan kembalian uang tunai dan secara tidak langsung merchant pun akan mulai terlatih untuk mengelola keuangannya secara lebih akuntabel.

BACA YUK:  Paket Buka Puasa Blissful Ramadhan The Luxton Cirebon, Tawarkan Konsep All You Can Eat

Untuk memudahkan merchant QRIS Mandiri Syariah dalam mengelola keuangan dan transaksinya, tersedia layanan Mandiri Syariah Mobile dan Net Banking. Merchant pun mendapat kesempatan untuk mensosialisasikan pembukaan rekening dari hp, fitur buka rekening online pertama yang dimiliki bank syariah, kepada para pelanggan dan jamaah masjid sebagai cara untuk mempermudah masyarakat mengakses sistem keuangan syariah.

Hingga September 2020 terdapat 1,4 juta pengguna Mandiri Syariah Mobile dan lebih dari 150 ribu pembukaan rekening yang dilakukan secara online.

Ke depan Mandiri Syariah akan terus berkomitmen mendukung program pemerintah terkait keuangan digital khususnya penyediaan fitur pembayaran kode respon cepat QRIS.

“Insya Allah, kami akan terus berkontribusi dalam program pemerintah ini. Khususnya dalam menciptakan ekosistem pembayaran non-tunai di Indonesia dan integrasi ekonomi keuangan digital nasional serta pengembangan UKM di Indonesia melalui implementasi QRIS,” pungkas Achmad Syafii. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *