Petakala Grage Wujudkan Wilayah Ciledug Bebas Banjir dengan Gerakan Menanam Pohon 

Cirebon,- Tragedi banjir besar yang menimpa kawasan Ciledug dan sekitarnya pada Februari 2018 lalu menimbulkan kekhawatiran yang mendalam. Sebanyak 25 desa di Kabupaten Cirebon dan 16 desa di Jawa Tengah terendam air hingga 300 sentimeter Tinggi Muka Air (TMA) di Pemukiman.

Berbagai harta benda hanyut, karena kurangnya kewaspadaan. Dan kali ini, melalui Petakala Grage mereka ingin kejadian tersebut tidak terulang lagi, sehingga membuka donasi berupa adopsi pohon untuk ditanam di lingkungan tersebut.

Seperti diungkapkan oleh Ketua Petakala Grage, Deddy Madjmoe bahwa untuk mewujudkan daerahnya bebas banjir tentu membutuhkan biaya yang cukup besar. Mulai dari pohon yang dibutuhkan cukup banyak, biaya penanaman pohon dan perawatannya pun membutuhkan dana besar.

BACA YUK:  Rekapitulasi Rampung Dilaksanakan, Panwascam Kejaksan Lakukan Pengawasan Melekat

“Kami buka ke publik, baik instansi, warga masyarakat, atau dimanapun untuk penanaman atau adopsi pohon. Kami menerima sumbangan pohon atau dana guna terwujudnya lingkungan yang minim resiko bencana,” jelasnya kepada About Cirebon.

Berkat kesadaran itulah, PLN Transmisi Jawa Bagian Tengah mengadopsi 1000 pohon tanaman pohon bambu dan pohon aren untuk warga Ciledug Lor melalui Petakalan Grage. Pihaknya berharap langkah PLN ini menjadi acuan bagi instansi lain untuk sama-sama membantu.

“Setelah diawali dengan PLN, akhirnya mulai banyak yang ikut mengadopsi, mulai dari Plt Bupati Cirebon, dinas-dinas, camat, dan lainnya ikut menyumbangkan adopsi pohon atau sumbangan dana,” terangnya.

BACA YUK:  Ini Jenis Surat Suara yang Akan Dilakukan PSU di 5 TPS Kota Cirebon

Jika penanaman pohon itu terwujud maka akan banyak manfaat yang didapatkan abgi warga sekitar. Diantaranya yaitu sebagai konservasi sungai, pengurangan resiko bencana, dan mambawa manfaat ekonomi untuk masyarakat. Dia mengaku, butuh waktu sekitar 1 bulan untuk penanaman pohon yang sudah terkumpul kurang lebih 1200 pohon. Dan diharapkan tanaman tersebut nantinya akan tumbuh subur, sehingga dalam jarak 5 atau 7 tahun tanaman bisa kokoh dan terwujudnya manfaat tersebut. (AC560)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *