Monumen RI Gadjah Mada 408, Patung Kapten Samadikun dan Museum Bahari Sarwajala Diresmikan

Cirebon,- Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Cirebon meresmikan monumen RI Gadjah Mada 408, Patung Kapten Samadikun, dan Soft Opening Museum Bahari Sarwajala, Rabu (20/01/2021).

Berada di kawasan Cirebon Waterland Ade Irma Suryani, Monumen RI Gadjah Mada 408, Patung Kapten Samadikun, dan Museum Bahari Sarwajala diresmikan langsung oleh Wali Kota Cirebon, Drs. Nashrudin Azis.

Azis mengaku sangat bersyukur dengan hadirnya wisata edukasi yang diinisiasi oleh Komandan Lanal Cirebon ini bisa menjadi gairah di dunia pariwisata.

“Di tengah Pandemi Covid-19 terjadi penurunan di semua tingkat usaha, termasuk pariwisata. Namun muncul sebuah ide dari Komandan Lanal Cirebon membuat pemerintahan menjadi gairah kembali,” ujar Azis saat ditemui About Cirebon, Rabu (20/01/2021).

BACA YUK:  Partai Golkar Dipastikan Lolos Jabat Ketua DPRD Kota Cirebon

Tentunya, kata Azis, dengan terobosan yang dihadirkan Komandan Lanal Cirebon bisa membawa dampak positif bagi peningkatan dunia wisata di Kota Cirebon.

“Untuk itu, ini harus direspon juga oleh pemerintah dan para pengusaha nya untuk tidak menjadi suatu hal yang sia-sia,” ungkapnya.

Sementara itu, Komandan Lanal Cirebon, Letkol Laut (P) Afif Yuhadi mengatakan latar belakang hadirnya Museum Bahari Sarwajala ini karena melihat banyaknya sejarah Sarwajala atau Prajurit Laut di Kota Cirebon.

“Kita sebagai Sarwajala modern Prajurit TNI Angkatan Laut pingin menghargai jasa para pahlawan. Karena, orang yang bisa menghargai jasa pahlawan adalah bangsa yang besar,” ujar Afif.

BACA YUK:  Bupati Cirebon Ingatkan Lulusan SMAN 1 Lemahabang untuk Berperan Aktif dalam Pembangunan Daerah

Museum ini, kata Afif, jangan dibandingkan dengan museum-museum yang lain atau yang sudah ada, tapi ini langkah kecil untuk kedepannya lebih maju.

“Ini salah satu kontribusi kami Sarwajala modern kepada masyarakat Cirebon,” jelasnya.

Di dalam museum tersebut, Afif menjelaskan ada sejarah dari awal Cirebon memiliki pasukan laut Sarwajala, perjuangan Sarwajala, perjuangan kemerdekaan Kapten Samadikun.

Kemudian ada juga sejarah hingga saat ini apa yang sudah di kontribusikan kita kepada masyarakat.

“Jadi di dalam museum ini ada tiga step, menceritakan jaman dulu sekali, jaman perjuangan, dan saat ini pasca kemerdekaan apa yang kita sumbangsih kan kepada bangsa dan negara,” bebernya.

BACA YUK:  Selama Lebaran 2024, Dinkes Kota Cirebon Siapkan 112 Petugas Kesehatan

Untuk masuk ke area museum, menurut Afif, sementara masih gratis untuk masyarakat. Karena masuk dalam kawasan wisata dan perlu perawatan tiket masuk akan dibicarakan.

“Tapi untuk sementara saat ini masyarakat yang berkunjung masih free,” pungkasnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *