Majelis Ta’lim Rotibul Haddad Al Mawaddah Studi Banding ke Masjid Jogokariyan Yogyakarta

Cirebon, – Majelis Ta’lim Rotibul Haddad Al Mawaddah Gang Cendrawasih 7 Kelurahan Harjamukti Kota Cirebon melakukan studi banding ke Masjid Jogokariyan Yogyakarta, Jum’at (2/09)

Ketua Jamaah Majelis Ta’lim Rotibul Haddad Al Mawaddah, Syafaat menjelaskan jika tujuan studi banding ini untuk melihat pelayanan masjid Jogokariyan yang sempat viral di media sosial.

“Dengan studi banding ke Masjid Jogokariyan ini, jamaah Majelis Ta’lim bisa mengaplikasikan program tersebut di kepengurusan saya, ” ujar Syafaat.

Setiap masjid pasti mempunyai manajemen sendiri dalam mengelola jamaah. Masjid jogokariyan salah satu masjid yang mengelola jamaah nya dengan berorientasi pada pelayanan jamaah. Setiap acara, kegiatan serta program masjid selalu kembali pada kenyamanan jamaah serta kesejahteraan jamaah.

BACA YUK:  Kawasan Ciayumajakuning Potensial Jadi Primadona Baru Pariwisata Jabar

Salah satu pengurus Masjid Jogokariyan menjelaskan jika manajemen yang dilakukan menggunakan manajemen masjid moderen yang berlandaskan pada nilai-nilai masjid pada zaman Rasulullah SAW. Dimana saat itu masjid menjadi jantung pokok kegiatan masyarakat serta bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.

“Tujuan dari manajemen kepengurusan Masjid Jogokariyan Jogjakarta ini agar tamu bisa berkunjung jam berapapun kami layani, fasilitasi dipenuhi dan juga barang berharga apapun yang hilang akan kami ganti yang baru dengan merek yang sama agar jamaah nyaman dalam beribadah. Karena masjid ini 24 jam terbuka untuk umum, agar umat islam antusias berlomba-lomba dalam kebaikan, ” kata Ust. Muhammad Jazir, pengurus masjid Jogokariyan Yogyakarta.

BACA YUK:  Info Loker ! Lowongan Kerja Terbaru di AIDHA Group Maret 2024

“Seperti putusnya sekolah kami akan biayai sampai jenjang perguruan tinggi, rumah tidak layak huni kami pun bantu buat rumah baru sekaligus membuat toko agar keluarganya sejahtera, pemberian sembako dalam 1 bulan 2 kali hingga mengeluarkan beras mencapai 8 ton beras untuk kaum duafa, dan mensejahterakan marbot dengan gaji UMR Plus sembako, ” ungkap Muhammad Jazir.

(Muhammad Nur Al-isro)

 

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *