Dorong Percepatan Pemulihan Ekonomi, BI Wilayah Jabar Dukung Program Petani Milenial

Majalengka,- Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Bank Indonesia di wilayah Jabar resmi melakukan kick-off program Petani Milenial yang dihelat secara relay online di 3 (tiga) titik. Program tersebut sebagai upaya meningkatkan kontribusi sektor pertanian dalam pemulihan dan pengembangan ekonomi Jawa Barat.

Kegiatan ini didukung Bank Indonesia termasuk BI Tasikmalaya dan BI Cirebon, Agro Jabar, Bank BJB, serta pemerintah kabupaten/kota, pondok pesantren dan berbagai pihak lainnya. Tiga titik tersebut berlangsung di Kampung Pasir Angling, Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Pondok Pesantren Al Mizan Jatiwangi Majalengka, dan Pondok Pesantren Al Kautsar Tasikmalaya.

Program yang mengusung tagline “Tinggal di Desa, Rejeki di Kota, Bisnis Mendunia” ini antara lain bertujuan mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor pertanian Jawa Barat yang memiliki inovasi, gagasan, dan kreativitas. Pada kesempatan kick-off, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyampaikan bahwa saat ini, sektor pertanian belum menjadi magnet pekerjaan bagi generasi milenial di Jawa Barat.

Menurut Kang Emil, jumlah petani muda di Jawa Barat masih relatif kecil. Di sisi lain, sektor pertanian yang merupakan sektor unggulan penyumbang ekonomi terbesar ke-3 di Jawa Barat membutuhkan kontribusi tenaga kerja muda yang memiliki intensitas pemanfaatan teknologi dan daya inovasi tinggi.

BACA YUK:  Belum Capai Target 30%, Komisi II DPRD Kota Cirebon Minta Perluas Potensi RTH

“Melalui program Petani Milenial ini diharapkan akan menggerakkan kewirausahaan bidang agrikultur yang menjadikan wajah pertanian menjadi lebih segar dan atraktif. Dengan produktivitas tinggi untuk bisa berkelanjutan menuju swasembada pangan di Jawa Barat,” harap Kang Emil.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Jawa Barat, Herawanto, mengatakan Bank Indonesia di wilayah Jawa Barat, termasuk Bank Indonesia Cirebon dan Tasikmalaya, mendukung berbagai upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat agar program Petani Milenial Jawa Barat dapat berhasil.

Dukungan ini, menurutnya mempertimbangkan sisi strategis program Petani Milenial selaras dengan tugas pengendalian inflasi, program pengembangan ekonomi dan UMKM, termasuk pengembangan ekonomi pesantren dan perluasan digitalisasi ekosistem ekonomi yang telah dan akan dilakukan Bank Indonesia. Baik di masa pandemi maupun di masa pasca pandemi.

Beberapa model bisnis digital farming yang dikembangkan oleh pondok pesantren mitra Bank Indonesia, sebagai contoh sebagaimana dilakukan oleh Pondok Pesantren Al Mizan dan Pondok Pesantren Al Kautsar dapat disinergikan dengan program Petani Milenial.

BACA YUK:  Peringati HPN 2024, Kepala BI Cirebon: Peran Media Menjaga Inflasi Sangat Signifikan

Dalam kesempatan kick-off, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, berkesempatan untuk berdialog interaktif melalui video conference dengan pimpinan kedua pondok pesantren yang tidak hanya berfokus pada kegiatan pendidikan keagamaan. Namun juga mengupayakan kemandirian ekonomi melalui aktivitas pertanian produktif yang dilakukan oleh para santri mudanya.

Lebih lanjut Herawanto menyampaikan program Petani Milenial ini juga menjadi bagian dari upaya memperluas dan mendorong peningkatan aktivitas sektor pertanian. Ini sebagai salah satu sektor utama di Jawa Barat.

Sektor pertanian diharapkan dapat memperkuat daya beli masyarakat melalui pendapatan yang diperoleh para petani milenial. Kesuksesan program Petani Milenial yang didukung oleh penerapan teknologi secara end to end, juga selaras dengan percepatan digitalisasi ekonomi, khususnya di sektor pertanian.

“Keberhasilan program Petani Milenial ini tentunya memerlukan dukungan berbagai pihak, tidak hanya pemerintah provinsi, tetapi juga seluruh pemerintah kabupaten/kota; otoritas penting seperti Bank Indonesia, OJK, perbankan, perguruan tinggi, asosiasi, kelembagaan ekonomi desa, serta pelaku model bisnis pertanian yang sudah berhasil,” ujarnya.

BACA YUK:  Hendak Perang Sarung, 13 Pemuda di Cirebon Berhasil Diamankan Polisi

Sebagai wujud nyata dukungan, dalam kesempatan kick-off, BI Jawa Barat dan Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) Jawa Barat menyampaikan bantuan berupa hand tractor untuk turut menyukseskan program Petani Milenial. Disamping itu, dalam kesempatan yang sama, BI Cirebon juga menunjukkan dukungannya dengan memberikan bantuan berupa sarana pertanian organik kepada Pondok Pesantren Al Mizan Kab. Majalengka.

Melalui sinergi dengan seluruh kantor BI di wilayah Jawa Barat, Perbankan dan seluruh komponen pentahelix lainnya, program Petani Milenial yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat meningkatkan kontribusi sektor pertanian terhadap pemulihan ekonomi Jawa Barat yang terdampak pandemi. Dan, pengembangan ekonomi Jawa Barat yang lebih maju di masa setelah pandemi. Peluang pengembangan sektor pertanian masih terbuka, termasuk dalam kerangka penguatan inklusi keuangan.

Berdasarkan data Februari 2021, kredit perbankan yang disalurkan pada sektor pertanian di Jawa Barat mencapai Rp11,6 triliun, meningkat 8,60% (yoy) dibandingkan Desember 2019 yang mencapai Rp9,67 triliun. Kondisi ini memperlihatkan potensi sektor pertanian yang terus menggeliat, bahkan di masa pandemi. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *