Densus 88 Anti-teror Berikan Pelatihan Marketing Online Kepada ex Napiter dan Keluarganya

Cirebon,- Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-teror Polri melalui Direktorat Identifikasi dan Sosialisasi (Idensos) memberikan pelatihan Marketing Online bagi mantan narapidana terorisme (Napiter) dan keluarganya. Kegiatan yang berlangsung di Hotel Dewanti, Jalan Dr. Wahidin, Kota Cirebon tersebut mengandeng e-commerce Blibli.com, Kamis (25/8/2022).

Direktur Identifikasi dan Sosialisasi (Idensos) Densus 88 Anti-teror Polri Brigjen Pol Arif Makhfudiharto.S.ik.MH mengatakan hari ini kegiatan dalam rangka pendampingan ex Napiter dan keluarganya dalam berwirausaha, khususnya mereka yang memiliki produk-produk UMKM.

“Produk-produk UMKM ini, kita kerjasamakan dengan pihak blibli.com supaya kegiatan mereka yang sudah memproduksi usahanya ini bisa ditingkatkan dan bisa dipasarkan oleh e-commerce Blibli.com,” ujar Arif.

Menurut Arif kegiatan untuk mantan Napiter dan keluarganya merupakan kegiatan yang berkelanjutan. Kegiatan di Cirebon, tambah Arif, merupakan kegiatan yang ketiga di Indonesia. Sebelumnya telah diselenggarakan di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat di Kota Cirebon.

BACA YUK:  Berikan Pelayanan Kepada Masyarakat, Polresta Cirebon Luncurkan Program CLBK

“Kita pilih di Cirebon ini, karena ex Napiter yang memiliki UMKM banyak yang tinggal di wilayah Cirebon dan sekitarnya. Sehingga kita pilih di Cirebon dan kita datangkan Blibli.com wilayah Jawa Barat untuk memberikan langsung pemahaman dan pelatihan penjualan secara online,” katanya.

Ex Napiter yang memilik UMKM, kata Arif, diharapkan bisa mandiri dan bisa tuntas dari sosial ekonominya, dan mereka akan menjadi pro model bagi ex Napiter lainya yang belum memiliki usahanya. Sehingga, ex Napiter lainnya bisa tertarik menjadi wirausaha.

BACA YUK:  Catat Tanggalnya, Aston Cirebon Hotel akan Menggelar Kegiatan Donor Darah

“Dan satu hal lagi bahwa, kegiatan semacam ini adalah sebenarnya menunjang program nasional yang dicanangkan oleh Presiden RI, bahwa kita harus membesarkan produk-produk asli Indonesia untuk menunjang pembangunan,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu ex Napiter, Imam Mulyana yang membuat produk UMKM diawali dari ketidaksengajaan saat berkunjung di salah satu yayasan di Bekasi untuk membuat produk Jahe Merah.

“Saat itu saya coba produknya dan bertanya cara pembuatannya. Dan saya pertama lihat langsung tertarik dan mencoba di rumah. Alhamdulillah bisa,” ujarnya.

Menurut Imam, produk miliknya mulai dipasarkan sejak Maret tahun 2022 dan baru dipasarkan ke instansi-instansi seperti Lapas, Kesbangpol, dan lainnya. Karena belum masuk toko, sebulan pihaknya baru memproduksi 5kg jahe mentah.

BACA YUK:  Tingkatkan SDM yang Berkualitas, LPK Sudotsu Masa Depan Teken Kerja Sama dengan BGB Foundantion

“Kalau produk saya belum dipasarkan ke toko-toko, saya baru pasarkan ke instansi-instansi saja. Karena alasan ini, saya baru produksi 5kg jahe mentah dalam sebulan,” teranynya.

Pihaknya berharap dengan adanya pelatihan Marketing Online, produk yang sedang dikembangkan bisa dikenal luas oleh masyarakat. Selain itu, penjualannya bisa lebih meningkat dan menjadi ladang usaha sehari-hari.

“Mudahan pembinaan ini bisa terus berkelanjutan dan bisa membantu pemasaran, serta produk yang sedang saya kembangkan ini bisa dikenalkan oleh Densus 88 kepada yang lain,” pungkasnya. (HSY)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *