Beberapa Hari Terakhir Cuaca Cirebon Tambah Panas
Cirebon – Cuaca panas yang melanda sejumlah daerah di Indonesia juga terjadi di wilayah Cirebon Jawa Barat. Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kertajati mencatat suhu di Wilayah Cirebon antara 36-38 derajat celcius. Data tersebut disebarkan pihak BMKG Kertajati resmi melalui twitter @BMKG_KERTAJATI, Selasa (22/10/2019).
Menanggapi cuaca panas yang terjadi, sejumlah warga mengaku jika suhu udara di wilayah Pantura Cirebon beberapa hari ini cukup ekstrem. Warga mengaku tidak kuat lama untuk berada di luar ruangan. Bahkan kebanyakan mereka terpaksa beraktivitas di dalam ruangan berpendingin udara untuk meminimalisir suhu panas.
“Tadi sempat keluar beli tiket kereta, suhunya panas banget. Gak kuat lama di luar, harus sering cari ruangan AC. Gak seperti biasanya dan sudah beberapa hari ini suhunya panas,” ujar Agus Supriyadi, warga Kejaksan Kota Cirebon.
Kondisi yang sama juga dialami para petugas Kepolisian dan Dinas Perhubungan yang bertugas mengatur lalu lintas di Jalan protokol Kota Cirebon. Mereka harus berpanas-panasan sejak pagi hingga siang hari.
“Cuacanya panas banget, dari pagi jam 7 hingga pukul 11 siang suhunya masih panas. Pakaian basah kuyup kringetan dan gak seperti biasanya,” tutur Dedi, Petugas Dishub Kota Cirebon.
Pihak BMKG memprediksi suhu panas dan terik di Wilayah Pantai Utara Jawa khususnya Cirebon dan sekitarnya akan terjadi hingga sepekan kedepan. Kondisi ini disebabkan posisi semu matahari ditambah minimnya awan yang menghalangi sinar matahari.
“Matahari berada di sekitar khatulistiwa dan akan terus bergerak ke belahan bumi selatan hingga bulan Desember. Sehingga pada bulan Oktober ini posisi semu matahari akan berada di wilayah Indonesia bagian selatan. Kondisi ini membuat sinar matahari yang diterima permukaan bumi meningkat sehingga suhu udara terasa panas yaitu kondisi atmosfer yang relatif kering di atas wilayah Indonesia,” Kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Mulyono R Prabowo dalam keterangan persnya, Selasa (22/10/2019).
BMKG juga menyebut kondisi ini merupakan siklus yang berulang setiap tahun. Sedangkan wilayah yang terdampak suhu panas ini antara lain Sulawesi Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara. (AC350)