3.000 Warga dari Wilayah III Cirebon Dapat Sertifikat dari Presiden Jokowi

Cirebon,- Sebanyak 3.000 warga dari Wilayah III Cirebon mendapat sertifikat tanah dari Presiden Joko Widodo.

Penyerahan sertifikat berlangsung di The Radiant, Jalan Raya Cirebon – Kuningan, Kabupaten Cirebon, Minggu (11/3/2019).

Usai menyerahkan secara simbolis kepada perwakilan warga, Jokowi sapaan akrab Joko Widodo mengatakan, ada 3000 sertifikat tanah yang sudah diserahkan untuk bapak/ibu sekalian.

“Coba diangkat semua sertifikatnya, mau saya itung,” ujar Jokowi, disambut gelak tawa dari seluruh tamu undangan.

Kata dia, harus dihitung, agar saya tahu betul sertifikat sudah dipegang oleh semuanya. “Jangan-jangan nanti yang nerima hanya yang tadi di depan saja,” ungkapnya.

BACA YUK:  Mari Bersama-sama Lawan Hoaks Pemilu 2024

Menurutnya, meskipun 3.000 ini dari total yang diserahkan seharusnya 9.000, nanti sisanya akan dibagikan oleh Kepala Kantor BPN (Badan Pertanahan Nasional).

“Setiap saya ke daerah, ke kampung, semuanya masuk ke telinga saya selalu sengketa lahan, sengketa tanah,” katanya.

Karena itu, lanjut dia, seluruh sertifikat di Indonesia ini harusnya sudah diserahkan kepada masyarakat sebanyak 126 juta sertifikat. Namun sampai tahun kemarin yang selesai baru 51 juta, berarti separuhnya saja belum.

“Setiap tahun yang lalu-lalu, hanya diserahkan 500 ribu sertifikat pertahun di seluruh Indonesia, dan saya hitung berarti akan selesai 140 tahun baru selesai,” bebernya.

BACA YUK:  Jadwal Bioskop Cirebon 25 Maret 2024, Film Horor Terbaru Kurban Budak Iblis

Menurutnya, kalau diteruskan setiap tahun hanya 500 ribu, 140 tahun barusl selesai. Maka, sejak tahun kemarin saya perintahkan kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Djalil, pada tahun 2017, 5 juta sertifikan pertahun harus keluar dari Kantor BPN.

“Tahun ini 7 juta sertifikat harus keluar, kemudian tahun depan 9 juta harus keluar,” tegasnya.

Presiden Jokowi menargetkan kepada menteri, bahwa di Provinsi Jawa Barat pada tahun 2023 sertifikat semuanya harus rampung.

“Janjian saya sama pak menteri, kalau 5 juta tidak selesai, 7 juta tahun tidak selesai hati-hati, pilihannya hanya dua diganti atau dicopot,” kata mantan Gubernur Jakarta ini. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *