Wali Kota Cirebon Himbau Untuk Tidak Mudik, Diganti Dengan Silaturahmi Via Teknologi

Cirebon,- Terkait kebijakan mudik lebaran tahun 2020, Pemerintah Daerah Kota Cirebon mengacu terhadap kebijakan pemerintah pusat.

Wali Kota Cirebon, Drs. Nashrudin Azis mengatakan pada prinsipnya Pemerintah Daerah Kota Cirebon, dengan melihat kondisi dan situasi seperti ini berharap mudik lebaran tahun 2020 bisa ditangguhkan.

“Di tahun 2020 ini, saya berharap seluruh masyarakat Kota Cirebon untuk tidak melakukan mudik, namun bisa diganti dengan silaturahmi melalui teknologi,” ujar Azis, Selasa (21/4/2020).

“Bisa dilakukan dengan menggunakan media sosial dan banyak cara, namun tidak mengurangi kekhidmatan dalam melaksanakan Silaturahmi tersebut,” tambahnya.

BACA YUK:  Revitalisasi dan Pemeliharaan Museum Benteng Vredeburg, Upaya IHA dalam Mengoptimalisasi Fasilitas dan Pelayanan Publik di Museum

Lanjut Azis, mengenai apa saja kebijakan-kebijakan yang akan diberlakukan demi memutus mata rantai Covid-19, Pemda Kota Cirebon akan melakukan pembahasan-pembahasan Rabu besok bersama dinas-dinas terkait.

“Besok akan kita bahas semuanya, termasuk dengan kebijakan ibadah seperti Sholat Tarawih, sholat Idul Fitri, dan lain sebagainya,” terang Azis.

“Jadi besok (Rabu 22/4) akan kita bahas dengan dinas terkait secara lengkap, kemudian akan kita sampaikan secara lisan kepada publik melalui media massa,” tambahnya.

Selain itu, kata Azis, akan di umumkan juga secara tertulis, apakah itu dalam bentuk melalui surat edaran atau surat lainnya yang nanti akan disebarkan.

BACA YUK:  Jadwal Bioskop Cirebon 19 Februari 2024, Film Agak Laen dan Ali Topan Masih Tayang

Pihaknya menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Cirebon untuk selalu menjaga Social Distancing dan tetap tinggal dirumah lebih baik.

“Keluar rumah boleh untuk melakukan hal-hal yang tidak bisa ditinggal atau urgent,” katanya.

Azis menegaskan untuk orang-orang yang datang ke Kota Cirebon dimohon untuk disiplin. Pertama, harus bisa mengkarantina dirinya sendiri.

“Kita harus bersama-sama sadar dan harus berkata jujur. Karena Covid-19 bukan penyakit aib, tetapi penyakit yang harus dilawan dan atasi bersama-sama dengan cara harus jujur dan apa adanya,” tandas Azis. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *