UGJ Undang Jurnalis Nasional Isi Workshop Penulisan Artikel dan Pengelolaan Website
Cirebon,- Univesitas Gunung Jati (UGJ) atau yang sebelumnya bernama Unswagati menggelar Pelatihan Penulisan dan Pengelolaan Website secara internal yang digelar di Ruang Rektorat Kampus 1 Jalan Pemuda No. 32 Kota Cirebon, Jumat (27/11/2020).
Adapun Pembicara dalam kegiatan tersebut yakni Eko Ardi Nugraha, SH seorang Jurnalis Nasional yang juga Manager Marketing Communication Suara Merdeka Network (SMN) di Semarang Jawa Tengah.
Eko yang merupakan alumni Fakultas Hukum UGJ ini memaparkan materi tentang ‘Cara Kreatif Menulis Berita Kekinian dan Perkembangan Media Sosial’ bagi puluhan pengelola website dan media sosial internal UGJ.
“Website itu ibarat sebuah kapal induk bagi lembaga, untuk mengoptimalkan perlu adanya media sosial yang diibaratkan sebagai kapal fregat untuk mengawalnya. Sehingga pengelolaan website kekinian harus sejalan dengan penggunaan media sosial,” ujar Eko Ardi yang juga praktisi media sosial.
Dalam pemaparannya, Eko Ardi mengatakan menulis kreatif adalah ekspresi cara berpikir dalam menuangkan ide gagasan yang tidak biasa ke dalam bentuk tulisan yang beda. Dan yang terpenting dalam tulisan harus mengandung unsur 5W 1H.
“Menulis artikel itu harus sesuai fakta, tidak menyinggung, judul yang bagus dan menarik, memanfaatkan foto dan video, serta tulisan itu tidak perlu terlalu panjang karena akan membuat pembaca merasa bosan” ungkapnya.
Menurut Rektor UGJ, Dr. H. Mukarto Siswoyo, Drs., M.Si, Saat ini website UGJ dalam pengelolaan secara profesional guna menunjang kebutuhan akademik maupun promosi sesuai dengan aturan Pemerintah, sehingga perlu adanya pelatihan Sumber Daya Manusia dengan mengundang para praktisi.
Rektor juga menyampaikan jika website universitas sudah berjalan dengan baik namun pengelolanya harus memiliki skill sehingga dapat memaintanancenya dengan baik dan up date berita terjaga.
“Website kampus sebagai jendela yang menghubungkan dunia kita dengan dunia luar agar dapat melihat dan mengetahui informasi secara utuh, jadi keahlian dalam pengelolaan sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan tersebut,” tutur Mukarto yang sekaligus membuka workshop tersebut. (AC560)
