Tradisi "Sawer" di Masjid Jagabayan Setiap Jelang Malam Jumat Kliwon Masih Dilestarikan

Cirebon, 28 Agustus 2014 – Masjid Jagabayan merupakan salah satu masjid peninggalan para wali dan Sultan Cirebon dan merupakan masjid tertua di Cirebon. Masjid Jagabayan berada di Jalan Karanggetas sebelum lampu merah arah Pasar Kanoman, dan masuknya sangat menyempit bahkan tidak terlihat dari jalan utama.

 

Masjid tersebut banyak didatangi oleh warga masyarakat Cirebon dan bila hari Kamis jelang Malam Jumat Kliwon semakin ramai dipadati warga.

 

Sebagian besar warga yang datang ke masjid tersebut kebanyakan membawa minyak sayur, dan bunga warna warni.

 

Usai mendatangi masjid dan silahtuhrahmi dengan juru kunci di masjid tersebut dan sekaligus berdoa, lalu seperti biasa habis dari juru kunci, mereka menawurkan uang recean , atau curak (tradisi tawurji) di depan pelataran masjidnya.

 

Menurut salah satu pengunjung yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, ya setiap Kamis sore kliwon, saya ke sini.

 

” Saya hanya meminta supaya selamat dan di mudahkan rejekinya,” katanya.

 

Menurrut Ibu Suni (70)salah penjual bunga, dan minyak sayur di lokasi Masjid Jagabayan ia mengakui berjualan di sini, setiap Kamis kliwon saja.

 

” Alhamdulilah mas kalau lagi rame ya lumayan saja,” ujarnya.

 

Dari pantauan About Cirebon, puluhan warga dari mulai anak-anak-hingga dewasa bergerombol di depan Masjid Jagabayan sambil menunggu pulangnya warga yang habis berkunjung di masjid tersebut.

 

Dan tidak peduli di sepanjang jalan tersebut banyak kendaraan yang melintas, warga tetap berebut uang recean dari warga yang menawur duitnya dari mulai habis Ashar hingga sore jelang Maghrib. Tradisi sawer ini merupakan trardisi warga Cirebon memang sejak jaman dahulu dan masih dilestarikan. (AC313)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *