Tawarkan Program UMKM dan Pendidikan, Anton Octavianto Blusukan di Kelurahan Larangan
Cirebon,- Calon Legislatif (Caleg) DPRD Kota Cirebon dari Partai Amanat Nasional (PAN) daerah pemilihan (Dapil) 4 (Larangan, Kecapi, Harjamukti) nomor urut 7, Anton Octavianto melakukan blusukan ke warga Kelurahan Larangan, Kota Cirebon, Kamis (25/1/2024). Hal itu Anton lakukan untuk menyerap aspirasi warga di wilayah dapilnya.
Selain itu, Anton yang mendatangi rumah warga satu per satu di Kelurahan Larangan, Kota Cirebon itu, menyampaikan program-program yang dibawanya menjadi Caleg DPRD Kota Cirebon.
Menurut Anton, dirinya fokus terhadap pemberdayaan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dan pendidikan.
“Hari ini kami melakukan blusukan ke rumah-rumah warga untuk menyerap aspirasi, sekaligus bersilaturahmi dan menyampaikan program-program yang saya bawa. Hal ini bertujuan agar warga di wilayah Dapil 4 ini bisa lebih mengenal saya,” ujar Anton di sela-sela blusukan.
Menurut Anton, program yang disampaikan pada kegiatan blusukan kali ini menyampaikan program UMKM Terdepan. Karena saat ini, kata Anton, masih banyak warga yang sulit mencari pekerjaan dan banyak warga yang ingin berwirausaha namun kesulitan modal.
“Makanya saya hadir untuk membantu mereka dengan menghadirkan peminjaman modal untuk usaha. Pinjaman modal ini tanpa bunga, jadi kalau pinjam Rp 1 juta mereka kembalikan Rp 1 juta,” bebernya.
“Untuk saat ini saya fokus di Dapil 4, karena saya ingin mereka bisa membuka usaha. Tetapi saya tetap memberikan pendampingan dan pelatihan kepada mereka, karena basic saya seorang wirausaha,” sambungnya.
Program tersebut, tambah Anton, akan terus dibawa bila dirinya terpilih menjadi anggota DPRD Kota Cirebon.
Kemudian, program kedua yang ditawarkan Anton yaitu terkait pendidikan.
“Karena saya basic nya pendidikan, saya juga fokus ke anak-anak sekolah. Saya ingin anak-anak ini bisa lebih mudah bersekolah. Karena di sistem zonasi ini merepotkan dan saya ingin ada pemerataan pendidikan,” katanya.
Untuk itu, kata Anton, jika terpilih bersama dengan anggota dewan yang lain akan mengajak untuk bergabung bersama meniadakan sistem zonasi.
“Saya inginnya kembali lagi ke NEM (Nilai Ebtanas Murni), kalaupun tetap menggunakan sistem zonasi, saya ingin pemerataan pendidikan di Kota Cirebon,” pungkasnya. (HSY)