Selama Libur Lebaran Idulfitri, 2 Pembangkit Listrik Cirebon Power Tetap Beroperasi

Cirebon,- Selama masa libur hari raya Idulfitri 1445 H/2024, 2 pembangkit Cirebon Power yang berkapasitas 660 MW dan 1.000 MW tetap beroperasi. Hal tersebut disampaikan Wakil Direktur Utama Cirebon Power, Joseph Pangalila usai kegiatan buka puasa bersama dengan jurnalis Cirebon, Selasa (26/3/2024).

“Pembangkit 660MW akan beroperasi penuh mendukung ketersediaan listrik di jaringan 150kV, sedangkan pembangkit 1.000MW akan stand by untuk mendukung kebutuhan energi di jaringan 500kV,” kata Joseph.

Selama 2023, menurut Josep, pembangkit unit I beroperasi optimal dan mencapai prestasi performa bebas kendala. Sedangkan pembangkit unit II sudah beroperasi sejak Mei 2023.

BACA YUK:  BPJS Kesehatan Hadirkan Posko Mudik Kesehatan, Ini Fasilitasnnya

“Sejak beroperasi, pembangkit unit II beroperasi sesuai target yang ditentukan PLN,” ujar Joseph.

Joseph juga bicara soal perkembangan rencana pensiun dini pembangkit unit I. Sejak akhir 2022, Cirebon Power menyatakan kesediaan berperan serta mendukung program pemerintah mengurangi emisi dengan menjadi volunteer/relawan dalam program pensiun dini PLTU.

Menurut Joseph, sepanjang 2023 hingga saat ini, diskusi dengan Asian Development Bank, Kementerian ESDM, dan PT PLN (Persero) terus berlanjut, dengan proses yang positif.

Pihaknya menganalogikan pensiun dini PLTU secara sederhana, seperti mengubah skema finansial komersil. Hampir mirip seperti over kredit perbankan, yang mempersingkat masa tenor kredit.

BACA YUK:  Komisi III DPRD Kota Cirebon Minta Fasilitas Layanan di RSD Gunung Jati Dioptimalkan

“Melalui skema Energy Transion Mechanism (ETM) dan Just Energy Transion Partnership (JETP), memungkinkan pembiayaan lebih murah dan efisien. Melalui skema ini, proyek Cirebon 1 dapat diperpendek kontrak operasinya,” ungkapnya.

Apabila diskusi dengan semua pihak tercapai, usia operasional PLTU Cirebon I yang seharusnya sampai 2042 sesuai Power Purchase Agreement, akan diperpendek tujuh tahun, sehingga akan berhenti beroperasi pada 2035.

“Saat ini sedang berlangsung studi mendalam, agar proses ini tidak menimbulkan dampak merugikan bagi pihak-pihak terkait antara lain pekerja, masyarakat, pemerintah lokal dan nasional serta program kelistrikan nasional,” kata Joseph.

BACA YUK:  Tingkatkan Kemampuan Para Guru TK, Perpustakaan Cirebon Power Gelar Pelatihan Menggambar

Pemilihan pembangkit unit I menjadi pilot project pensiun dini, kata Joseph, bukan karena pembangkit ini kotor, justru karena dinilai dari sisi operasional, keuangan dan penanganan lingkungan paling baik.

“Investor tentu tidak mau kalau ternyata berisiko buat mereka. Inisiaf Cirebon Power menjadi pilot project pensiun dini, karena kami berkomitmen berpartisipasi mempercepat transisi energi di Indonesia, untuk membantu pemerintah mencapai target nol emisi (net zero emission) pada 2060, dan mencegah perubahan iklim,” pungkasnya. (HSY)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *