Rokok Keretek Filter, Daging Ayam, Hingga Beras, Penyumbang Inflasi Kota Cirebon Bulan Maret 2023

Cirebon,- Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cirebon mencatat inflasi Kota Cirebon pada bulan Maret 2023 sebesar 0,17 persen. Dimana Indeks Harga Konsumen (IHK) meningkat menjadi 112,20 dari sebelumnya 112.01.

Berdasarkan keterangan resmi BPS Kota Cirebon, dari 7 Kota pantauan IHK di Provinsi Jawa Barat, 6 Kota mengalami inflasi dan 1 Kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Cirebon 0,17 persen dan inflasi terendah di Kota Tasikmalaya sebesar 0,07 pesen.

Joni Kasmuri, Kepala BPS Kota Cirebon mengatakan 4 dari 11 kelompok pengeluaran mengalami inflasi pada Maret 2023 yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,49 persen. Lalu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,02 persen.

BACA YUK:  KPU Kota Cirebon Masih Kaji Rekomendasi Pemungutan Suara Ulang di 5 TPS

Kemudian, kelompok transportasi mengalami inflasi sebesar 0,24 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,11 persen.

Sementara itu, kata Joni, kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,09 persen. Sedangkan untuk kelompok pengeluaran yang tid mengalami perubahan indeks yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga.

Disusul, kelompok kesehatan, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya, kelompok pendidikan, dan kelompok penyediaan makanan da minuman atau restaurant.

BACA YUK:  Ratusan Rider Cilik Kembali Adu Cepat di Sirkuit Grage City Mall

“Dari 7 Kota pantauan IHK di Jawa Barat, Inflasi tertinggi terjadi di Kota Cirebon sebesar 0,17 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Tasikmalaya sebesar 0,07 persen. Untuk Provinsi Jawa Barat mengalami deflasi 0,18 persen dan Nasional mengalami inflasi 0,18 persen,” ujar Joni, Senin (3/4/2023).

Pada Maret 2023 ini, ada beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga seperti rokok keretek filter, daging ayam ras, telur ayam ras, bensi, dan juga beras.

“Kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan andil inflasi sebesar 0,14 persen. Komoditas yang turut memberikan andil atau sumbangsung inflasi seperti rokok keretek filter, daging ayam ras, telur ayam ras, dan besar,” pungkasnya. (HSY)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *